Saat ini adalah saat-saat aku
membutuhkanmu. Bahkan rasa sakit perasaan ini pun kamu tidak peduli sama
sekali, malah menyalahkan perasaan aku sendiri. Yang aku butuhkan hanya
kedamaian perasaan dan pikiran, lepas dari belenggu pikiran tentangmu dengan sedikit
kepedulian darimu.
Mungkin kamu tak pernah mengerti,
apa lagi ikut merasakan. Walaupun aku berusaha memberi tahumu tentang semua
rasa sakit ini. Kamu hanya mengatakan “kalo jodoh gak kemana, jodoh Tuhan dah
atur”. Lantas bagaimana jika tidak jodoh padahal menahan sakit bertahun-tahun
tanpa kepastian? Konyol bukan? Apakah harus menyalahkan Tuhan, kamu atau
perasaan aku sendiri?
Mempertahankan rasa cinta ataupun
mengucapkan selamat tinggal sama saja sakitnya. Mana yang harus aku pilih?
Entahlah. Terlalu takut untuk memilih. Tidak ada kekuatan. Hanya berharap Tuhan
yang menyelesaikan ini semua.