Akhir-akhir ini banyak sekali
fanspage islami yang memaksa pembacanya terjebak pada konflik-konflik timur
tengah. Berlomba-lomba memposting bahaya zionisme Israel, penjajahannya atas
Palestina, konflik Mesir, konflik Suriah, bahkan Iran yang notabene Syiah
dituding bekerjasama di bawah meja dengan Amerika untuk menyerang Sunni.
Bahkan ada salah satu ormas yang
cenderung radikal, ada teman lama dulu bahkan sampai anti Pancasila dan
demokrasi, bahkan lirik lagu garuda pancasila ada yang diganti kurang lebih
seperti ini:
“PANCASILA DASARNYA APA? RAKYAT
ADIL MAKMURNYA KAPAN? TIDAK MAJU-MAJU TIDAK MAJU-MAJU TIDAK MAJU-MAJU”.
Nah timbul pertanyaan, yang salah
Pancasilanya atau orang-orang yang mengurusi Negeri ini? Apakah Ideologi
diganti ada jaminan Indonesia bakal maju jika SDMnya rendah? Dan akhirnya
terjebak oleh kepentingan politik ideologi tertentu.
Jihad dikumandangkan, pemerintahan
di kafirkan, Polisi dengan Densusnya dicap Thaghut, tau Thaghut? Kalo ga tau
tanyakan ke ulama terdekat biar kenal ma ulama (:D haha). Dan akhirnya aksi teror di lancarkan mulai
dari bom sampai penembakan. Mau apa? Menciptakan perang di negeri damai?
Baru-baru ini ada berita sekelompok
warga Palestina bermimpi Masjid Al-Aqsha dibebaskan orang Indonesia? Dan benar
saja, sebagian orang Indonesia membesar-besarkan berita ini. Diposting di
fanspage2, di blog, di website dan mungkin di media-media lainnya. Ya memang
saya sebagai umat Islam mendukung Palestina merdeka, diakui oleh dunia sebagai
negara berdaulat bukan hanya otoritas pemerintahan. Saya hanya berfikir hebat
benar bisa membantu negara lain merdeka padahal negarasendiri bisa dibilang
masih cukup kacau, terutama masalah sila ke lima tau sila ke lima? KEADILAN
SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA. Kuliah S1 FKIP dengan biaya puluhan juta
rupiah setelah lulus hanya dibayar ratusan ribu rupiah saja. Itu juga harus
bersyukur karena tidak menjadi pengangguran.
Pancasila itu tidak bertentangan
sama sekali denganAl-qur’an. Saya yakin mayoritas umat islamdi negeri ini
setuju akan hal itu. Tapi kenapa lebih memilih memberontak untuk berusaha
memajukan? Merusak dan membangun bangunan dengan pondasi baru apakah lebih
mudah daripada memperbaiki yang sudah ada? Padahal atapnya saja yang bocor,
dindingnya berlubang apakah harus seluruh bangunan beserta pondasinya
dibongkar? Saya Cuma ingin berusaha sederhana dan realistis lakukanlah hal
termudah. Kemampuan kita apa untuk memperbaiki negeri ini? Jadi guru jadilah
guru yang baik, jadi pemerintah jadilah ulil amri yang amanah, jadi pedagang
jadilah pedagang yang jujur jangan jadi penipu, jadi siswa, pelajar, mahasiswa
jadilah seorang pembelajar belajar dengan baik biar nanti jadi manusia yang
bisa membangun, ya generasi pembangun. Ya jelas yang dialami negeri ini masalah
sosial bukan masalah ideologi negara yang oleh sebagian kelompok dipelintir
masalah sosial ini akibat dari masalah ideologi negara yang salah,
bulshitttt...
Saya sebagai umat islam ya cukup
mengi’tikadkan rukun iman, mengamalkan rukun islam, berbuat ihsan di
masyarakat, berzikir dan berdo’a kepada Allah, belajar ilmu yang bermanfaat,
mengkaji al-Qur’an dan Hadis Rosulallah di rumah dan di sebuah majlis, ya
berjihad sesuai profesi kita masing-masing, jadi guru berjihad di sekolah,
perjuangkan kecerdasan siswa-siswa kita. Jadi tentara ya harus siap angkat
senjata sebagai garda terdepan ketika terjadi peperangan, jadi ulama jadilah
ulama yang bijaksana berjuang di jalan dakwah, sederhana bukan? Memang
sederhana.
Wallahu A’lam Bishowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar