Semua Tentang Catatan Kehidupan
Sekedar berbagi pengalaman hidup, yang mungkin menjadi inspirasi buat pembaca maupun masukan umpan balik kepada saya.
Rabu, 31 Juli 2024
Tipe-Tipe Ekosistem
Rabu, 24 Juli 2024
Tingkat Keanekaragaman Hayati
Secara umum, keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu tingkat gen, tingkat individu atau spesies, dan tingkat ekosistem. Apa bedanya tingkatan-tingkatan tersebut?
Kerjakanlah tugas berikut:
1. Tulis 5 macam-macam pisang yang kamu ketahui:
......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Tulis perbedaan ciri-ciri dari 5 macam pisang tersebut:
......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2. Amatilah gambar palem paleman berikut ini
1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Genetik
Keanekaragaman tingkat genetik terjadi karena adanya keanekaragaman susunan gen. Jadi, perangkat gen itulah yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu individu. Contohnya? Ya perbedaan tipe rambut tadi. Adanya orang yang berambut keriting, lurus, ikal, itu terjadi karena adanya keanekaragaman tingkat genetik.
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Di atas keanekaragaman tingkat genetik dan individu, ada keanekaragaman tingkat ekosistem. Ini artinya, setiap ekosistem mempunyai keunikan dan ciri khasnya sendiri-sendiri. Keanekaragaman tingkat ekosistem menggambarkan jenis populasi organisme dalam suatu wilayah. Adanya keanekaragaman tingkat ekosistem ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan faktor abiotik serta komposisi jenis populasi organismenya.
Rabu, 17 Juli 2024
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Tujuan Pembelajaran Keanekaragaman Hayati:
1. Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya di lingkungan sekitar, beserta ancaman dan pelestariannya dalam bentuk tabel.
2. Melakukan penelitian observasi berbagai tingkat keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya di lingkungan sekitar dengan membandingkan data keanekaragaman makhluk hidup dari berbagai wilayah di Indonesia dari sumber yang relevan.
3. Menganalisis data perbandingan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman makhluk hidup (gen, jenis dan ekosistem) di lingkungan sekitar dalam bentuk laporan tertulis.
4. Menyajikan usulan upaya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup dalam berbagai bentuk media presentasi.
Bagian-bagian materi keanekaragaman hayati:
1. Tingkat keanekaragaman hayati
2. Tipe ekosistem
3. Keanekaragaman hayati di indonesia
4. Menghilangnya keanekaragaman hayati.
5. Usaha pelestarian keanekaragaman hayati.
6. Klasifikasi makhluk hidup
Keanekaragaman hayati ialah keanekaragaman di dalam makhluk hidup dari semua sumber, termasuk diantaranya, daratan, lautan dan ekosistem perairan lain serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya; mencakup keanekaragaman di dalam jenis, antar jenis dan ekosistem.
Keanekaragaman hayati yang terdapat di tiap wilayah berbeda-beda. Bandingkan keanekaragaman hayati pada beberapa wilayah/tempat berikut:
Minggu, 12 Mei 2024
Interaksi Antar-Komponen Ekosistem
Interaksi antar komponen ekosistem adalah interaksi yang terjadi antar biotik dengan biotik ataupun biotik dengan abiotik. Adanya interaksi ini menunjukkan hubungan yang saling mempengaruhi antara faktor biotik dan abiotik dalam suatu ekosistem. Suatu interaksi pun selalu terjadi di setiap tingkatan trofik organisme kehidupan. Bentuk interkasi antar komponen biotik bisa terjadi antara spesies yang sama ataupin spesies yang berbeda. Interaksi antara komponen abiotik dengan komponen biotik mengakibatkan terjadinya aliran energi dan daur biogeokimia.
Dengan adanya interaksi antar komponen yang seimbang akan membawa ekosistem pada kondisi seimbang. Sebaliknya, bila interaksi antar komponen ekosistem tersebut tidak berjalan dengan baik, maka ekosistem akan menjadi rusak, bahkan hingga menyebabkan kepunahan komponen biotiknya.
Interaksi Antar-Spesies
Organisme tidak dapat hidup sendiri, melainkan harus berkelompok menempati suatu ruang dan saling berinteraksi, baik berisifat positif, negatif, netral atau kombinasinya. Interaksi yang terjadi antar spesies anggota populasi akan mempengaruhi kehidupan dan kecepatan pertumbuhan populasi.
terdapat beberapa tipe interaksi antar spesies, yaitu netralisme, kompetisi (persaingan), komensalisme, amensalisme, parasitisme, predasi (pemangsaan), protokooperasi, dan mutualisme.
1. Netralisme
Interaksi netral merupakan hubungan yang tidak saling mengganggu antar organisme dalam habitat yang sama, serta bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak. Contohnya, seperti interaksi yang terjadi antara capung dan sapi, ayam dan kucing.
Senin, 22 April 2024
Komponen Ekosistem
- Organisme Autotrof atau Produsen, disebut sebagai produsen karena organisme ini mampu membuat makanannya sendiri, bahkan ia membuat makanan bagi organisme lain yang tinggal di ekosistem. Produsen kemudian akan membuat makanan dengan menyerap senyawa serta zat- zat anorganik yang akan diubah menjadi senyawa organik melalui suatu proses yang dinamakan sebagai fotosistensis.
- Organisme Heterotrof (Konsumen) memiliki sifat yang berbeda dengan organisme pertama. Organisme heterotrof ini memperoleh makanan dari organisme autotrof atau produsen dan akan memakan sesama organisme heterotrof lainnya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa organisme heterotrof adalah organisme yang menggunakan bahan-bahan organik dari organisme lain yang digunakan sebagai sumber energi dan makanannya. Sebagai contoh adalah manusia dan hewan. Ketiganya nanti dibagi lagi berdasarkan makanannya menjadi Herbivora, Karnivora serta Omnivora. Harimau merupakan konsumen sekunder
- Pengurai atau Dekomposer, merupakan Golongan terakhir dari komponen biotik dalam sebuah ekosistem. Pengurai atau dekomposer ini adalah organisme yang menguraikan sisa- sisa makhluk hidup (heterotrof atau autotrof) yang telah mati. Dengan kata lain, pengurai adalah organisme yang bekerja untuk merubah bahan bahan organik dari organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik melalui suatu proses yang dinamakan dekomposisi. Pengurai atau dekomposer akan menduduki jabatan penting dalam suatu rantai makanan di bumi, karena perannya paling akhir adalah kunci keberlangsungan rantai makanan. Beberapa contoh pengurai atau dekomposer yang ada di sekitar lingkungan tempat kita tinggal adalah ganggang, jamur, bakteri, cacing, dan lain sebagainya. Rayap merupakan organisme detritivor
- Suhu: Suatu proses biologis yang dipengaruhi oleh perubahan pada suhu, contohnya mamalia & burung sebagai makhluk hidup yang dapat mengatur sendiri suhu tubuhnya.
- Air: Sebuah ketersediaan air dapat mempengaruhi distribusinya suatu organisme Contohnya Organisme dapat beradaptasi dan bertahan hidup dengan memanfaatkan ketersediaan air yang berada di padang pasir.
- Garam: Konsentrat pada garam akan mempengaruhi keseimbangan air dalam organisme melalui Osmosis. Contohnya pada Beberapa organisme Terestrial yang dapat beradaptasi pada lingkungan dan kandungan garamnya yang cukup tinggi.
- Sinar Matahari: Intensitas & Kualitas pada sebuah Cahaya Matahari akan mempengaruhi proses fotosintesis, karena air mampu menyerap cahaya sehingga proses fotosintesis dapat terjadi di sekitar permukaan matahari.
- Udara: merupakan sekumpulan gas pembentuk lapisan atmosfer yang menyelimuti bumi. Udara bersih dan kering di atmosfer mengandung gas dengan komposisi permanen, yaitu: 78,09% Nitrogen (N2), 21,94% Oksigen (O2), 0,032% Karbon dioksida (CO2), dan gas lain (Ne, He, Kr, Xe, H2, CH4, dan N2O). Selain itu, udara juga mengandung gas yang jumlahnya bisa berubah-ubah, yaitu uap air (H2O), ozon (O3), Sulfur dioksida (SO2), dan Nitrogen dioksida (NO2). Udara berfungsi untuk menunjang kehidupan penghuni ekosistem. Contohnya gas O2 untuk respirasi makhluk hidupdan gas CO2 untuk proses fotosintesis tumbuhan.
- Tanah: Tanah terbentuk karena proses destruktif (Pelapukan batuan dan pembusukan senyawa organik) dan sintesis (pembentukan mineral). Komponen tanah yang utama yaitu bahan mineral, bahan organik, air dan udara. Tumbuhan mengambil air dan garam-garam mineral dari dalam tanah. Sementara, manusia menggunakan tanah untuk keperluan lahan pemukiman, pertanian, peternakan, perkantoran perindustrian, pertambangan dan kegiatan transportasi.
- Kelembapan: Kelembapan di suatu ekosistem dipengaruhi oleh intensitas sinar matahari, angin, dan curah hujan. Kelembapan sangat mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Daerah dengan tingkat kelembapan berbeda akan menghasilkan ekosistem dengan komposisi tumbuhan yang berbeda.
- Derajat keasaman (pH): Keadaan pH tanah berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada pH optimum, yaitu berkisar 5,8 - 7,2. Nilai pH tanah dipengaruhi oleh curah hujan, penggunaan pupuk, aktivitas akar tanaman, dan penguraian mineral tanah.
- Topografi: Adalah keadaan naik turun atau tinggi rendahnya permukaan bumi. Topografi mempengaruhi keadaan iklim yang menyangkut suhu dan kelembapan. Topografi menentukan keanekaragaman hayati dan penyebaran suatu organisme.
Komponen Ekosistem dan Interaksinya - Pendahuluan
- Siswa dapat menganalisis peranan-peranan komponen-komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia.
- Siswa dapat menjelaskan interkasi antara komponen biotik dan komponen biotik lainnya dalam ekosistem.
- siswa dapat membedakan tipe piramida ekologi.
- siswa dapat membuat media charta diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
- siswa dapat membuat media charta daur biogeokimia (Siklus Nitrogen, siklus Karbon, siklus Sulfur, dan siklus Fosfor) dari kajian literatur.
Kamis, 16 Juni 2022
3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
Oleh : Riyandi, S.Pd CGP Angkatan 4 SMK Negeri 1 Terisi Kab. Indramayu
Tahapan terakhir
dari rangkaian modul Program Guru Penggerak memasuki masa paripurna,pandangan
baru,pengetahuan,ketrampilan,dan sikap-sikap yang telah dikembangkan dalam
proses belajar selama ini baik melalui LMS, pendampingan individu, lokakarya
dan kolaborasi teman PGP telah memberikan bekal bagi CGP memulai aksi perubahan
dengan program atau kegiatan sekolah yang berdampak pada murid.
Perubahan tidaklah
harus yang bombastis melainkan adanya perubahan yang positif sekecil apapun
melalui langkah-langkah kecil yang kita dapat lakukan dalam lingkungan sekolah
secara langsung yang berdampak dan terasa oleh seluruh komunitas sekolah
berimbas mampu memberikan inspirasi bagi Ekosistem sekolah untuk tergerak, bergerak
bersama-sama saling berkolaborasi, gotong royong yang solid sesuai kemampuan
pengoptimalan aset yang dimiliki bersama murid dengan suara, pilihan, dan
kepemilikan murid pengelolaan program sekolah akan berjalan dengan baik dan
mempunyai dampak yang luas bagi murid untuk mencapai kebahagiaan, kesejahteraan
(Well-Being) murid yang optimal sebuah keadaan emosional yang berkelanjutan
yang dicirikan dengan suasana hati dan sikap yang positif,hubungan
positif dengan murid, guru, daya lenting atau ketangguhan pengoptimalan
kekuatan diri, serta tingkat kepuasan yang tinggi terhadap pengalaman belajar
mereka disekolah (Nobie et al.2008).
Hal ini selaras
dengan pandangan Ki HajarDewantara: Maksud pendidikan itu adalah menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
anggota masyarakat.
A.
Peristiwa (Fact)
1.
Latar
Belakang Aksi nyata ini
Gerakan
pramuka adalah penyelenggara pendidikan kepanduan di Indonesia yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari pendidikan nasional. Tujuan gerakan pramuka adalah
membina kaum muda untuk mencapai potensi sosial, spiritual, fisik, dan
intelektual generasi muda. Pramuka adalah kegiatan yang bisa mendidik sifat
mandiri, disiplin, dan bertanggung jawab pada diri murid.
Latar
belakang program ekstrakurikuler "Pramuka" Kegiatan Persami. Melihat
dan mempertimbangkan masukan dari komunitas sekolah dan juga suara murid yang
menginginkan kegiatan yang positif, maka sekolah membuat program atau kegiatan
yang menginisiasi suara murid, pilihan murid, dan juga kepemilikan murid
tentang bagaimana menciptakan lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan
sikap tangguh murid untuk terus bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan
dengan program yang dirancang dan dijalankan warga sekolah khususnya murid
karena kepemilikan program ini ada ditangan murid.
Sekolah
mengevaluasi program yang kurang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh
murid untuk terus bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan dengan cara
melibatkan murid berdiskusi, mendengar aspirasi, pendapat murid bagaimana
sebaiknya kegiatan dilakukan, murid diberikan pilihan bagaimana cara mengelola
kegiatan ekstrakurikuler Pramuka, murid merasa memiliki atas kepemilikan kegiatan-kegiatan
tersebut sehingga guru hanya memberikan fasilitas dan bimbingan kepada murid.
Murid dibimbing merancang kegiatan dengan cara berdiskusi. Dan pada akhirnya dipilih Kegiatan Persami untuk
mendukung murid untuk memiliki Profil Pelajar Pancasila dan menciptakan
lingkungan sekolah yang menumbuh kembangkan kepemimpinan murid.
2. Alasan Mengapa Melakukan Aksi Nyata dengan
Kegiatan Tersebut
Melalui
program ini murid dapat melatih diri mereka untuk memiliki jiwa kepemimpinan,
memiliki kedisiplinan diri, pantang menyerah dan tanggungjawab atas segala
permasalahan di masyarakat. Melaluikegiatan ini murid juga diharapkan bisa
memiliki jiwa kesetiakawanan sosial.
Kegiatan Persami ini dirancang sedemikian rupa agar dapat sebagai aplikasi dari Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka agar dapat memiliki karakter yang baik dan berakhlak mulia.
B.
Perasaan (Feeling)
Adanya
program "Persami" ini berdampak positif bagi murid. Hal ini juga
melatih murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif
dari kegiatan-kegiatan dalam Perkemahan tersebut. Suasana yang terasa
menyenangkan bagi saya dan murid.
Isi
dari kegiatannya di antaranya : Materi Kepemimpinan, Disiplin positif,
Keagamaan (Sholat berjama’ah, tadarus dan ceramah agama), Quis untuk menemukan
solusi dari berbagai masalah, Hiking yang melatih sikap tangguh dari murid,
Terjun ke masyarakat sekitar untuk dapat mencermati permasalahan yang dihadapi
masyarakat sekitar dan berusaha mencarikan solusinya, Games-games yang melatih
kekompakan dan mempertahankan keceriaan murid selama kegiatan.
C.
Temuan (Finding)
Dalam
aksi nyata program "Persami" ini , kami menemukan banyak sekali ide, gagasan
dan daya kreatif yang berasal dari murid hal inilah keuntungan terbentuknya
komunitas sekolah membangun suasana yang menghargai murid, mendengarkan murid, komunikasi
dengan murid, dan menempakan murid dalam kemudi program sekolah. Murid tergerak
merasa memiliki kemampuan untuk terus bangkit di tengah keterbatasan dan
kesulitan. sebelum adanya program ini, murid kelihatan mudah sekali mengeluh
tentang apapun. Temuan yang lain adalah komunitas sekolah teryata mampu mengindentifikasikan
kekuatan warga sekolah dan memanfaatkan aset SDM, Sosial dan lingkungan yang
ada untuk program "Persami" ini.
D.
Masa Depan (Future)
Apabila
murid mempunyai gagasan, keinginan, semangat melakukan kegiatan program "Persami",
murid akan timbul rasa tanggung jawab, kecintaan terhadap lingkungan dan peduli
terhadap sesama. Dari perubahan yang kecil ini murid akan mempunyai bekal hidup
melatih murid (anggota pramuka) agar dapat memiliki daya lenting dan sikap
tangguh.
Sikap
tersebut dibutuhkan murid agar dapat kompetitif di dunia usaha/industri, mampu
beradaptasi dalam berbagai kondisi dan dapat menemukan berbagai solusi atas
berbagai masalah. Dalam pelaksanaan kegiatan tidak lepas guru dan Kepala
sekolah memonitor kegiatan dan juga melakukan evaluasi, refleksi kegiatan, meminta
saran-saran perbaikan dan masukan baik dari murid dan warga sekolah demi
kelancaran kegiatan program "Persami" tersebut.
Dokumentasi
kegiatan yang sudah dimulai:
1.
Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
Demikian aksi nyata
modul 3.3 yang baru saya lakukan semoga dengan perubahan kecil ini memberikan
nilai yang positif sebagai program sekolah yang berdampak bagi murid.