Seorang ibu mendekap anaknya yang
durhaka saat sekarat
airmatanya menetes-netes di wajah yang
gelap dan pucat
Anaknya yang sejak di rahim diharap-
harapkan menjadi cahaya
setidaknya dalam dirinya
dan berkata:
Anakku jangan risaukan dosa-
dosamu kepadaku
sebutlah namaNya, sebutlah namaNya.
Dari mulut si anak yang gelepotan lumpur
dan darah
terdengar desis mirip upaya sia-sia
sebelum semuanya terpaku
kaku.
Oleh: KH. Musthofa Bisri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar