ATURAN OKTET
Unsur-unsur yang
sudah diketahui atau ditemukan, memiliki perbedaan kereaktifan di antara
unsur-unsur tersebut.
Kereaktifan berarti
unsur ada yang memiliki sifat reaktif (Mudah bereaksi dengan membentuk ikatan
dengan atom unsur yang lainnya) dan tidak reaktif (Sulit atau bahkan tidak bisa
membentuk ikatan dengan atom unsur yang lainnya.
Contoh Unsur yang
cukup reaktif adalah Besi, sedangkan unsur yang tergolong stabil (tidak reaktif
adalah emas). Perbedaan kereaktifan antara emas dan besi bisa kita amati dalam
kehidupan sehari-hari. Besi mudah sekali berkarat (korosi) kita besi berkarat
akan rapuh dan hancur, sedangkan emas karena tidak reaktif emas tidak mengalami
korosi rapuh dan hancur.
Unsur-unsur yang
paling tidak reaktif adalah unsur-unsu dari golongan Gas Mulia (VIIIA) yaitu
Helium, Neon, Argon, Krypton, Xenon, dan Radon. Tidak satupun senyawa yang
ditemukan secara alami yang mengandung atom-atom dari golongan gas mulia
(VIIIA). Itulah sebabnya gas Helium digunakan dalam balon udara, karena aman
(Tidak akan terbakar dan meledak).
Dari penjelasan di
atas akan muncul pertanyaan : Mengapa
unsur dari golongan gas mulia (VIIIA) bersifat stabil (tidak reaktif) sedangkan
unsur lainnya bersifat reaktif?
Untuk menjawab
pertanyaan di atas 2 orang ilmuan Kimia yaitu G. N. Lewis dan W.
Kossel mengaitkan kestabilan gas mulia dengan konfigurasi elektronnya.
Menurut mereka gas mulia bersifat stabil karena memiliki konfiguasi elektron
penuh pada kulit valensinya (Kulit Valensi = Kulit terluar pada suatu atom)
yaitu konfigurasi Oktet (mempunyai 8 elektron pada kulit terluar),
kecuali Helium (He) yang mempunyai Konfigurasi
Duplet (mempunyai 2 elektron pada kulit terluar) karena atom He hanya
mempunyai 1 kulit yaitu kulit K dan 2 elektron.
Unsur-unsur lain
untuk mencapai kestabilan (mencapai konfigurasi oktet) seperti unsur-unsur gas
mulia dengan membentuk ikatan kimia dengan unsur-unsur yang lainnya.
Perhatikan tabel
konfigurasi elektron unsur-unsur gas mulia di bawah ini.
Unsur |
Nomor Atom (z) |
Kulit Atom |
|||||
K |
L |
M |
N |
O |
P |
||
Helium (He) |
2 |
2 |
|
|
|
|
|
Neon (Ne) |
10 |
2 |
8 |
|
|
|
|
Argon (Ar) |
18 |
2 |
8 |
8 |
|
|
|
Kripton (Kr) |
36 |
2 |
8 |
18 |
8 |
|
|
Xenon (Xe) |
54 |
2 |
8 |
18 |
18 |
8 |
|
Radon (Rn) |
86 |
2 |
8 |
18 |
32 |
18 |
8 |
Kcenderungan
unsur-unsur menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat
(Nomor atomnya) dikenal dengan Aturan Oktet. Lebih jelas mari kita
bandingkan konfigurasi elektron Flourin (F), Natrium (Na), dan Neon (Ne)
berikut.
9F : 2 7
10Ne : 2 8
11Na : 2 8 1
Sesuai dengan aturan
okter Flourin dan Natrium akan menyesuaikan konfigurasi elektronnya sama
seperti gas mulia dengan nomor atom terdekat yaitu Neon. Berarti:
9F : 2 7 → agar sama seperti Neon berarti memerlukan tambahan 1
elektron.
11Na : 2 8 1
→ agar sama seperti Neon
berarti harus melepaskan 1 elektron.
Ketika suatu atom
unsur melepaskan atau menyerap elektron dari atom unsur lain, maka atom
tersebut berubah menjadi ion yang memiliki muatan.
Perhatikan gambar
perubahan atom Flourin menjadi ion flourida dan perubahan atom Natrium menjadi
ion Natrium di bawah ini.
Pemenuhan
konfigurasi oktet terjadi ketika unsur-unsur bereaksi membentuk senyawa. Misalnya
reaksi yang terjadi antara atom Flourin dan Natrium . Perhatikan gambar di
bawah ini.
Atom Natrium
melepaskan 1 elektronnya dan terbentuk ion Na+, elektron yang
dilepaskan Natrium diserap oleh atom Flourin dan terbentuk ion F-.
Ion Natrium (Na+)
kemudian terjadi tarik menarik dengan ion flourida (F-) membentuk
senyawa, yaitu Natrium flourida (NaF). Dengan kata lain, atom Natrium dengan
atom Flourin membentuk suatu ikatan kimia.
Dari pembahasan di
atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang bersifat reaktif untuk mencapai
keadaan yang lebih stabil (konfigurasi elektron golongan gas mulia) dengan
membentuk suatu ikatan kimia.
LAMBANG LEWIS
Lambang Lewis dibuat untuk menyederhanakan konfigurasi elektron
atom-atom yang membentuk suatu ikatan kimia. Pembentukan ikatan kimia
menyangkut perubahan pada konfigurasi elektron, khususnya pada kulit valensi.
Oleh karena itu, untuk penyederhanaan atom-atom cukup digambarkan dengan
elektron valensinya.
Lambang Lewis bisa
berupa dot (.) atau cross (x). Perhatikan beberapa
contoh lambang lewis pada pada beberapa unsur di bawah ini
Perhatikan gambar di
bawah ini, yaitu reaksi antara Natrium dan Flourin yang digambarkan dengan
menggunakan lambang lewis.
Sumber : Buku Kimia Airlangga SMK Teknologi Rekayasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar