TOKYO – Membiasakan anak untuk gemar membaca buku
cerita rupanya penting bagi keterampilannya untuk berpikir kritis. Akan
tetapi, tidak jarang para orangtua justru melarangnya untuk membaca buku
komik (manga) atau menonton film animasi (anime) yang dianggap
‘membodohi’.
Dikutip RocketNews24, Jumat (28/6/2013),
salah satu profesor dari Tama University, Yuichi Higuchi mengungkapkan
bahwa menjauhkan anak-anak dari komik ataupun film animasi merupakan hal
yang tidak tepat. Menurutnya, dengan membaca ulang manga yang sama
selama berkali-kali merupakan cara terbaik bagi mereka untuk
mengembangkan keterampilan bahasanya secara alami.
Tak hanya itu,
mereka juga akan belajar untuk memahami plot cerita. Sebab, Profesor
Higuchi menjelaskan bahwa anak-anak dapat memvisualisasikan alur serta
karakter tokoh dengan sempurna melalui tulisan setelah membacanya
sebanyak dua atau tiga kali buku yang sama.
Sementara dengan
menonton anime, anak-anak akan belajar untuk mengamati gambar dalam
penyampaian sebuah cerita. Profesor Higuchi menegaskan bahwa anime
memiliki cara untuk meningkatkan pemahaman terhadap bacaan anak.
Jika
anak-anak menyukai anime, maka mereka akan senang untuk berbagi cerita
yang sudah dilihatnya. Dengan melibatkan mereka dalam suatu hal yang
mereka cintai bisa membuka matanya untuk lebih berpikir kritis. Selain itu, mereka memiliki potensi besar untuk belajar keterampilan bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar