Minggu, 30 Juni 2013

Sumpal Magnet di Telinganya, Pria Ini Bisa Nikmati Musik

LONDON – Seorang pria bernama Kaya Lee belum lama ini telah ditanamkan magnet (transhumanisme) yang berfungsi sebagai headphone ke dalam telinganya. Sehingga, tidak ada yang dapat menyadari bahwa Lee sedang mendengarkan musik tanpa menggunakan headphone.

“Mendengarkan musik tanpa terlihat seperti menggunakan headphone merupakan penemuan saya yang paling mengesankan. Tak hanya itu, saya juga akan menambahkan fitur GPS pada magnet yang diimplan ini untuk disinkronisasikan dengan smartphone, sehingga dapat menavigasi jalan-jalan kota ke mana pun kaki saya melangkah,” ungkap Lee, sebagaimana disadur Arstechnica, Senin (1/7/2013).

Magnet kecil di telinganya tersebut akan dirangsang oleh sebuah kalung koil yang terhubung ke amplifier, seperti yang dapat dilihat dalam link video ini. Menariknya lagi, penemuan Lee ini juga nantinya bisa digunakan untuk mendeteksi ketika seseorang hendak berbohong kepada Anda.

Tak hanya itu, rencananya ia juga berniat untuk menanamkan kemampuan ekolokasi kelelawar pada dirinya yang memungkinkan dapat mendengar berbagai suara ultrasonic yang memungkinkannya dapat mendengar suara orang tesebut sekalipun ia sudah pergi menjauh.

“Menyadari saya akan kehilangan kemampuan indera penglihatanku, maka saya coba untuk memaksimalkannya di indera pendengaran. Implan ini mungkin akan memberikan banyak pengalaman indera baru,” tutupnya.

Sabtu, 29 Juni 2013

Ilmuwan: Semua Orang Bermata Biru Itu Saling Terhubung

KOPENHAGEN – Sebuah studi baru yang dilakukan oleh tim peneliti asal Denmark menunjukkan bahwa semua orang bermata biru berasal dari satu keturunan nenek moyang yang sama. Artinya, mereka semua mempunyai ikatan genetika yang sama antara satu dengan lainnya.

Tim peneliti memutuskan untuk meneliti DNA dari mitokondria sejumlah etnis dengan warna mata biru, yakni Yordania, Denmark dan Turki. Penelitian ini melibatkan 155 orang responden.

Hasilnya, mereka menduga hal ini terjadi karena adanya mutasi genetik yang mempengaruhi perubahan warna mata. Demikian disadur dari Softpedia, Sabtu (29/6/2013).

“Mulanya, kita semua memiliki mata berwarna cokelat. Tetapi, mutasi genetic yang mempengaruhi gen OCA2 dalam kromosom yang ‘mematikan’  saklar yang secara harafiah mampu menghasilkan mata cokelat,” kata ketua peneliti dari University of Copenhagen, Profesor Hans Eiberg.

Menurut penelitian, saklar dalam Deoxyribonucleic acid (DNA) bertugas untuk mengatur pigmentasi mata, rambut dan kulit. Jika mutasi benar-benar dinonaktifkan oleh gen OCA2, maka semua orang yang bermata biru akan menjadi albino atau tidak memiliki pigmen sama sekali.

Tikus Berhasil Dikloning dari Setetes Sel Darah Putih

TOKYO – Para ilmuwan dari Riken BioResource Center di Jepang menjelaskan bahwa mereka dapat mengkloning tikus menggunakan sel darah yang dikumpulkan dari ekor tikus lainnya. Menariknya, tikus hasil rekayasa genetika itu tetap dapat menjalani hidup dengan normal.

Dilansir Softpedia, Sabtu (29/6/2013), jtikus yang digunakan untuk eksperimen harus berjenis kelamin betina. Agar dapat memperoleh spesimen kloning, para ilmuwan harus mengisolasi sel darah putih (leukosit) yang ditemukan dalam ekor tikus.

Wikipedia menjelaskan, sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler/diapedesis. Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau jaringan tertentu, mereka bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal.

Sel-sel darah putih tersebut kemudian disuntikkan ke dalam sel telur DNA yang sudah tersedia. Setelah masuk ke dalam sel telur, inti dari sel darah putih akan terdorong untuk berubah menjadi embrio tahap awal.

Prosedur ini juga digunakan pada saat para ilmuwan hendak mengkloning seekor domba bernama Dolly. Adapun, metode kloning ini disebut sebagai transfer sel somatic nuklir.

Hingga saat ini, hewan kloning berhasil diciptakan dengan bantuan inti sel darah putih yang telah diekstraksi dari kelenjar getah bening dan hati. Melalui keberhasilannya ini, para ilmuwan Jepang menunjukkan bahwa untuk pertama kalinya tikus bisa dikloning menggunakan inti leukosit.

Jumat, 28 Juni 2013

Ini Bukti Raja Pernah Dimakamkan 1200 Tahun Lalu

LIMA - Tim arkeolog internasional baru-baru ini menemukan makam kerajaan kuno di Peru. Makam ini diyakini telah ada sejak 1.200 tahun lalu.

Dilansir Softpedia, Jumat (28/6/2013), apa yang membuat para arkeolog terkesan ialah makam tidak pernah dijamah orang selama beberapa abad. Sehingga, tampak bahwa peninggalan maupun susunan makam masih asli.

Arkeolog kemudian menjelaskan, makam belum pernah tersentuh selama ratusan tahun. Padahal, lokasi area situs makam kuno ini dahulu kemungkinan dapat disinggahi oleh para perampok di masa lalu.

Makam tersebut dilaporkan membawa kembali arkeolog ke waktu lampau, yakni 1.200 tahun lalu di lokasi utara Lima, El Castillo de Huarmey. Bukti menunjukkan bahwa makam ini dibangun oleh orang-orang di kekaisaran Wari.

Kerajaan ini konon mendapatkan masa kejayaan antara 700 dan 1000 sebelum masehi, ketika membentang di atas sebagian besar wilayah Peru. Situs Live Science melaporkan, ketika memasuki makam kerajaan tersebut, para peneliti langsung bertemu dengan perhiasan emas dan perak.

Selain itu, arkeolog juga menemukan artefak kayu, manik-manik batu serta kapak perunggu. Peneliti kemudian menemukan beberapa jenazah manusia, beberapa di antaranya dengan hati-hati tersimpan di kamar-kamar kecil serta beberapa yang hanya bersandar di dinding.

Peneliti meyakini bahwa jasad manusia yang ditemukan di dalam ruangan terkecil merupakan tempat peristirahatan terakhir ratu Wari. Para peneliti juga menemukan jejak kepompong serangga.

Dinosaurus Unik dengan Moncong Mirip Burung Beo

BEIJING - Psittacosaurus, disebut sebagai 'dinosaurus burung beo' (parrot dinosaur) yang diyakini pernah hidup 100 juta tahun lalu. Fosil hewan ini ditemukan di China dan bagian lain di Asia timur.

Dilansir Eurekalert, Jumat (28/6/2013), sebagai bagian dari tesis PhD-nya di University of Bristol, Qi Zhao yang kini menjadi staf Institut Paleontologi Vertebrata di Beijing, melakukan studi pada tulang Psittacosaurus remaja dan dewasa. Zhao mengatakan, beberapa tulang dari bayi Psittacosaurus hanya beberapa milimeter, sehingga dirinya harus menangani fosil hewan purba ini dengan sangat hati-hati.

Untuk dapat mendapatkan bagian tulang yang berguna, Zhao harus memastikan agar tidak terdapat kerusakan kecil pada fosil. Dengan izin khusus dari Beijing Institute, Zhao mulai meneliti dengan membagi dua tulang lengan dan dua kaki dari 16 individu dinosaurus.

Dinosaurus yang diteliti ini berusia kurang dari satu tahun hingga 10 tahun. Zhao mmelakukan pekerjaannya di laboratorium palaeohistology khusus di Bonn, Jerman.

Psittacosaurus yang masih bayi, yang diyakini berusia satu tahun memiliki lengan panjang dan kaki pendek. Hewan purba ini tampaknya mulai merangkak segera setelah menetas.

Zhao menemukan bagian tulang yang menunjukkan bahwa tulang lengan yang paling cepat berkembang ketika hewan masa lampau ini berusia satu sampai tiga tahun. Kemudian, dari empat sampai enam tahun, pertumbuhan lengan melambat dan tulang kaki menunjukkan lonjakan pertumbuhan besar-besaran.

"Ini studi yang luar biasa, yang menunjukkan banyak informasi yang 'terkunci' dalam tulang dinosaurus. Kami senang penelitian bekerja sangat baik dan melihat banyak cara untuk menggunakan metode baru guna memahami lebih lanjut tentang kehidupan yang menakjubkan dari dinosaurus," jelas Mike Benton dari University of Bristol.

Wikipedia menerangkan, Psittacosaurus pernah hidup di periode Cretaceous awal, yakni sekira 130 sampai 100 juta tahun lalu. Fosil dinosaurus ini bisa ditemukan di China, Mongolia dan Rusia.

Psittacosaurus memiliki spesies yang berbeda-beda dan ukuran yang berbeda pula. Spesies Psittacosaurus yang dikenal dengan nama P. mongoliensis bisa mempunya panjang tubuh 2 meter. Tubuh dewasa spesies ini bisa mencapai lebih dari 20 kilogram.

Alkitab Bertanda Tangan Einstein Dilelang

NEW YORK – Sebuah Alkitab yang dibubuhi tanta tangan asli fisikawan ternama, Albert Einstein dilelang di Bonhams, Amerika Serikat (AS). Halaman depan Alkitab ini berisi tulisan berbahasa Jerman dari prasasti Jerman diikuti tanda tangannya bersama sang istri pada 1932.

Tulisannya berbunyi: “adalah sumber hikmat dan penghiburan yang harus sering dibaca”. Disinyalir, Alkitab ini merupakan sebuah hadiah yang akan diberikan kepada temannya asal AS bernama Harriet Hamilton.

Meski sudah terlihat usang, namun kitab suci bertanda tangan Einstein ini resmi dilepas senilai USD68.500 atau sekira Rp679 jutaan (kurs Rp9927) setelah melalui proses penawaran panjang. Bahkan, ketika sebelum dibuka pelelangan saja Alkitab ini sudah ditaksir senilai antara USD1.500 sampai USD2.500 atau sekira  Rp14 jutaan sampai Rp24 jutaan.

“Kami sangat senang dengan tingginya antusiasme mereka (kolektor) untuk menawar Alkitab milik Einstein ini. Kitab ini menjadi peninggalan bersejarah penuh sentimental pada awal 1930-an,” kata Director Fine Books & Manuscripts Departement, Christina Geiger di Bonhams, New York.

Dilansir Artdaily, Jumat (28/6/2013), kitab milik Einstein ini dianggap sebagai sumber utama untuk studi Arctic Exploration. Sebagaimana diketahui, Einstein yang meninggal pada 1955 ini dikenal sebagai seorang ilmuwan yang merumuskan teori relativitas dan memenangkan Hadiah Nobel di bidang fisika.

Latih Anak Agar Kritis Melalui Anime & Manga

TOKYO – Membiasakan anak untuk gemar membaca buku cerita rupanya penting bagi keterampilannya untuk berpikir kritis. Akan tetapi, tidak jarang para orangtua justru melarangnya untuk membaca buku komik (manga) atau menonton film animasi (anime) yang dianggap ‘membodohi’.

Dikutip RocketNews24, Jumat (28/6/2013), salah satu profesor dari Tama University, Yuichi Higuchi mengungkapkan bahwa menjauhkan anak-anak dari komik ataupun film animasi merupakan hal yang tidak tepat. Menurutnya, dengan membaca ulang manga yang sama selama berkali-kali merupakan cara terbaik bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan bahasanya secara alami.

Tak hanya itu, mereka juga akan belajar untuk memahami plot cerita. Sebab, Profesor Higuchi menjelaskan bahwa anak-anak dapat memvisualisasikan alur serta karakter tokoh dengan sempurna melalui tulisan setelah membacanya sebanyak dua atau tiga kali buku yang sama.

Sementara dengan menonton anime, anak-anak akan belajar untuk mengamati gambar dalam penyampaian sebuah cerita. Profesor Higuchi menegaskan bahwa anime memiliki cara untuk meningkatkan pemahaman terhadap bacaan anak.

Jika anak-anak menyukai anime, maka mereka akan senang untuk berbagi cerita yang sudah dilihatnya. Dengan melibatkan mereka dalam suatu hal yang mereka cintai bisa membuka matanya untuk lebih berpikir kritis. Selain itu, mereka memiliki potensi besar untuk belajar keterampilan bahasa.

Jejaring Sosial Bantu Kera dalam Mencari Makan

LONDON - Manusia memilik jejaring sosial digital melalui Facebook dan Twitter. Eits, tidak hanya manusia yang memiliki jejaring sosial tersebut, tetapi hewan juga bisa memiliki jejaring sosial yang lebih nyata.

Dengan kemampuan jejaring sosial ini, kera misalnya dapat saling bergotong royong dan membentuk kelompok untuk berburu atau mencari makanan. Studi terbaru yang melibatkan kera (squirrel monkeys) dilaporkan dalam jurnal Current Biology.

Penelitian mengungkap bahwa jaringan sosial terkuat yang dimiliki kera bisa membuat mereka semakin lihai dalam mencari makanan. Peneliti yang dipimpin oleh Andrew Whiten dari University of St Andrews membuat temuan dengan mengombinasikan analisis jaringan sosial dengan data penelitian tradisional.

Dilansir Sciencedaily, Jumat (28/6/2013), dengan menggabungkan kedua penelitian tersebut, peneliti dapat mengungkap bagaimana jaringan sosial bisa membentuk teknik 'budaya' dalam kehidupan kera. Peneliti berharap penelitian ini bisa dilakukan pada studi hewan sosial lainnya.

"Studi kami menunjukkan bahwa inovasi tidak hanya tersebar secara acak dalam grup primata," kata Whiten. Menurutnya, nenek moyang manusia yang dipercaya berasal dari primata juga menurunkan kemampuan jejaring sosial ini kepada manusia modern.

Beberapa peneliti mengamati jaringan sosial kera dengan merekam saat mereka menghabiskan waktu bersama. Analisis statistik canggih mengungkap bahwa jaringan sosial kera dengan beberapa individu lewat erat di bagian tertentu ketimbang kumpulan kera yang berada di luar grup.

Peneliti menilai masing-masing kera berada di posisi 'sentralitas' atau status sosial dalam jaringan. Peneliti juga memberikan skor bahwa peringkat tertinggi ditempatkan pada kera yang memiliki banyak koneksi dengan kera lainnya.

Whiten mengatakan, kera (squirrel monkeys) ini merupakan spesies yang tepat untuk dipelajari, karena hewan ini memiliki rasa ingin tahu yang alami. Para peneliti berharap bisa memperluas studi mereka untuk fokus pada kera ini dalam konteks berbeda, seperti mencai makan, bergerak dan beristirahat.

Tim Sepak Bola Robot Bersaing di Piala Robocup 2013

AMSTERDAM – Robocup, ajang kejuaraan sepakbola dunia robotika telah dimulai di Belanda. Lebih dari 2.500 kontestan robot dari 40 negara untuk bersaing di Robocup 2013 ini, di mana mereka akan bermain bola layaknya atlet lapangan hijau sesungguhnya.

Tujuannya adalah sebagai upaya mendorong para pengembang yang bergelut di dunia robotika, untuk senantiasa menghadirkan teknolog-teknologi baru. Demikian disadur ITN, Jumat (28/6/2013).

“Dengan permainan sepak bola ini, kami berusaha saling memotivasi untuk melahirkan teknologi baru penuh kreativitas. Sebab, sepakbola merupakan permainan yang benar-benar sulit untuk dilakukan robot,” ungkap salah seorang pengembang dari Eindhoven Technical University  di Belanda, Robin Soetens.

“Karena itu kami menunggu kemunculan teknologi baru yang dapat diterapkan di berbagai bidang lain robotika,”lanjutnya.

Penyelenggara Robocup berharap ke depannya dapat menghasilkan tim sepak bola yang terdiri dari robot yang mampu mengalahkan juara dunia manusia pada 2050. Ingin melihat seperti apa aksi para robot di ajang Robocup, klik link video ini.

NASA Luncurkan Satelit Pantau Atmosfer Matahari

WASHINGTON - Satelit Interface Region Imaging Spectrograph (IRIS) milik NASA baru-baru ini diluncurkan untuk mengorbit di luar angkasa. Satelit tersebut akan bertugas untuk memantau aktivitas atmosfer matahari.

Dilansir Nasa.gov, Jumat (28/6/2013), satelit buatan ilmuwan badan antariksa Amerika Serikat ini meluncurkan satelit IRIS pada Kamis, pukul 7:27 p.m. PDT (10:27 p.m.EDT) dari Vandenberg Air Force Base, Calif. Satelit akan mempelajari atmosfer surya dan mengorbit dengan roket Orbital Sciences Corporation Pegasus XL.

"Kami sangat gembira untuk menambahkan IRIS ke kumpulan misi NASA untuk mempelajari matahari," ungkap John Grunsfeld dari asosisasi administrator sains NASA di Washington.

Ia mengatakan, IRIS akan membantu ilmuwan memahami antarmuka misterius dan aktif antara permukaan dan korona matahari. IRIS merupakan NASA Explorer Mission yang diluncurkan untuk mengamati bagaiamana material surya bergerak, mengumpulkan energi dan memanas.

Roket Pegasus XL membawa IRIS dari sebuah pesawat luar angkasa pengangkut Orbital L-1011 melalui Samudera Pasifik di ketinggian 39 ribu kaki. Roket menempatkan IRIS ke dalam orbit polar (kutub) matahari yang memungkinkan kamera untuk menangkap atau mengobservasi matahari selama misi dua tahun.

Tim operator IRIS mengonfirmasi bahwa pesawat luar angkasa telah sukses mengorbit dan berhasil menempatkan satelit pada jarak aman untuk selanjutnya dapat dioperasikan. "Selamat kepada seluruh tim pada keberhasilan pengembangan dan penyebaran misi IRIS," kata manajer proyek IRIS Gary Kushner dari Lockheed Martin Solar dan Atmosfer Laboratorium di Palo Alto, California.

IRIS diharapkan dapat memulai pengamatan sains setelah selesainya fase commissioning selama 60 hari. Selama fase ini, tim akan memeriksa kualitas gambar dan melakukan kalibrasi dan tes lain untuk memastikan satelit bisa beroperasi dengan baik.

NASA Curiosity Temukan "Gelembung" Aneh di Mars

CALIFORNIA - Curiosity, robot penjelajah buatan NASA mulai bergerak menuju area Mars bernama Mount Sharp. Kamera yang disematkan pada robot canggih ini menangkap "gelembung" aneh yang terlihat di Mars.

Objek misterius ini berbentuk oval, yang sekilas berbentuk seperti mangkuk dengan bagian pinggirnya yang tampak terangkat ke atas. Curiosity menemukan salah satu dari "gelembung" ini adalah yang terbesar daripada "gelembung" lainnya yang ditemukan di permukaan planet merah.

Dilansir Examiner, Jumat (28/6/2013), objek ini dikatakan seperti gelembung berbusa yang 'muncul' kemudian mengeras. Bagaimana objek ini bisa terbentuk masih menjadi misteri bagi NASA Curiosity.

"Gelembung" misterius dengan dinding melingkar kecil ini tampaknya mudah pecah. Terdapat pula material yang berwarma di dalam objek misterius tersebut.

 NASA Curiosity, robot berpenggerak roda yang dilengkapi laboratorium internal telah berada di Mars sejak Agustus tahun lalu. Robot penjelajah planet merah ini dikabarnya telah menemukan dasar sungai kuno di permukaan Mars.

Teleskop Hubble Ungkap Lebar Galaksi Bima Sakti

CALIFORNIA - Para astronom mengatakan, galaksi spiral seperti galaksi Bima Sakti sesunggguhnya lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Estimasi baru menunjukkan bahwa diameter Bima Sakti dari 100.000 tahun cahaya menjadi sekira 1.100.000 tahun cahaya.

Dilansir Redorbit, Jumat (28/6/2013), para ilmuwan menggunakan teleskop luar angkasa Hubble untuk menentukan bahwa galaksi spiral normal dikelilingi oleh lingkaran gas yang dapat memperpanjang diameter ke lebih dari satu juta tahun cahaya.

Material untuk lingkaran cahaya galaksi dikeluarkan dari galaksi oleh bintang-bintang yang meledak atau supernovae. "Gas ini disimpan dan kemudian didaur ulang melalui sebuah perluasan lingkaran cahaya galaksi, yang jatuh kembali ke galaksi untuk menghidupkan kembali generasi baru pembentukan bintang," kata John Stocke dari University of Colorado.

Ia mengatakan, ini masih menjadi misteri terkait ukuran Bima Sakti yang sesungguhnya. Ilmuwan masih harus mempelajari rincian untuk mendapatkan gambaran menyeluruh pada proses galaksi tersebut.

"Ini adalah kejutan besar. Temuan baru memiliki konsekuensi yang signifikan terkait bagaimana galaksi spiral berubah seiring waktu," pungkas Stocke.

Mirip Asli, Robot Mirip Gorila Dipamerkan di YouTube

BERLIN - Insinyur di Jerman mendemonstrasikan ROBOT APE. Robot yang menyerupai gorila ini diperlihatkan dengan kemampuan berjalan yang serupa dengan hewan asli.

Dilansir Theregister, Jumat (28/6/2013), keseimbangan relatif mudah untuk manusia, karena masa dipercaya telah mengalami evolusi hingga ribuan tahun.  Namun, ini akan sulit bagi para peneliti robotika.

Para peneliti di Pusat Penelitian Jerman untuk Artificial Intelligence telah memutuskan untuk melewatkan bipedism (robot yang mampu berdiri dengan dua kaki) demi sebuah robot yang berjalan seperti gorila.

Kabarnya, robot yang aksi geraknya divideokan dan diunggah ke YouTube ini memiliki sensor tekanan di setiap kakinya. Sensor tersebut antara lain, sensor jarak, sensor suhu dan sensor posisi serta sensor gaya disepanjang tulang belakang.

Baterai sudah disematkan dalam tubuh robot gorila ini. Para peneliti berencana untuk mengganti desain saat ini yang kaku dengan komponen yang lebih baik untuk mobilitas yang lebih besar.

Peneliti menggambarkan robot yang dinamakan iStruct ini sebagai proyek robotika luar angkasa, dan telah menguji robot pada kawah buatan.

Manuskrip Voynich Berusia 15 Abad Ternyata Berisi Pesan Asli

ROMA - Ahli bahasa dan sejarawan pertama kali menyadari sebuah fakta, bahwa sebuah manuskrip yang disebut Voynich ternyata benar-benar ada pada 1912. Ditemukan oleh seorang pedagang antik, manuskrip ini ternyata berisi pesan asli yang ditulis pada abad 15.

Sejak ditemukan, para ahli bahasa dan sejarawan ini telah berusaha keras mencoba mencari tahu arti dari naskah tersebut. Sayangnya, manuskrip ini ditulis menggunakan bahasa yang aneh dan sukar dimengerti, bahkan belum ditemukan dimanapun.

Karena para ahli bahasa dan sejarah masih belum dapat mengartikan bahasa yang digunakan pada manuskrip ini, akhirnya naskah ini disebut sebagai "Manuskrip Paling Misterius di Dunia". Akibatnya, banyak orang mengatakan bahwa manuskrip ini merupakan sebuah omong kosong.

Banyak juga yang menyebutkan bahwa naskah Voynich merupakan manuskrip yang menggambarkan tanda-tanda dari Zodian, dan beberapa simbol yang tidak ada di dunia. Akan tetapi, belum lama ini sebuah studi baru yang diterbitkan dalan jurnal PLoS ONE mengungkap adanya kemungkinan naskah tersebut mengandung pesan tersembunyi.

"Misteri mengenai asal usul serta makna dari teks ini masih harus dipecahkan, akumulasi bukti yang ada tentang organisasi pada beberapa tingkatan jelas menunjukkan adanya struktur bahasa asli yang dimiliki oleh manuskrip," ungkap para peneliti.

Hingga saat ini, banyak kalangan yang berharap para peneliti dan sejarawan mampu memecahkan kode dan bahasa yang digunakan dalam manuskrip secepatnya. Sehingga pesan tersembunyi dari naskah yang paling misterius di dunia ini dapat di ungkap ke publik. Demikian dilansir dari Softpedia, Kamis (27/6/2013).

Kamis, 27 Juni 2013

Jalanan Kuno Romawi Ditemukan di Yerusalem

YERUSALEM - Puing-puing batu datar peninggalan romawi kuno telah ditemukan di Yerusalem. Israeli Antiquities Authority (IAA) mengungkap bahwa situs peninggalan romawi tersebut merupakan bekas jalanan besar yang berusia ribuan tahun lalu.

Dilansir Discovery, Kamis (27/6/2013), sekira 1.800 tahun lalu, puing-puing jalanan ini merupakan salah satu dari dua jalan arteri utama yang menghubungkan Yerusalem dengan kota pesisir kuno yang dinamakan Jaffa. Kini Jaffa merupakan bagian dari Tel Aviv.

Ditemukannya jalan ini di utara Yerusalem terungkap selama penggalian pemasangan pipa drainase. "Beberapa ruas jalan yang sebelumnya digali oleh ekspedisi penelitian IAA, tetapi bagian halus yang diawetkan dari jalanan tersebut belum pernah ditemukan di Yerusalem hingga saat ini," jelas David Yeger, yang memimpin penggalian.

"Orang-orang Romawi memiliki kelekatan yang sangat penting untuk jalanan kekaisaran. Mereka menginvestasikan sejumlah besar uang dan memanfaatkan bantuan teknologi paling maju dari periode untuk merambah kekaisaran dengan membangun jalanan," terang Yeger.

Dengan jalanan ini, dahulu kekaisaran Romawi menyediakan akses bagi pemerintah, militer, ekonomi dan publik untuk mendapatkan efisiensi dan rasa aman. Jalanan tersebut juga diyakini memiliki stasiun atau tempat menginap untuk melindungi para pengembara.

Bagian dari jalanan yang ditemukan di Yerusalem ini membentang sepanjang 26 kaki (8 meter). Sebagian besar situs tersebut ditutupi oleh bangunan modern dan bagian jalan tampaknya telah lama ditinggalkan setelah orang Romawi meninggalkan wilayah tersebut.

Ditemukan Sarang Tawon Raksasa & Berbahaya di Florida

TALLAHASSEE - Sebuah sarang tawon dengan tinggi sekira dua meter dan lebar 2,5 meter ditemukan di pusat Florida. Dianggap sebagai sarang tawon yang berbahaya bagi manusia, 'markas' serangga tersebut akhirnya dihancurkan oleh ahli entomologi atau pakar serangga.

Para ahli mengungkapkan bahwa sarang tawon ini merupakan yang paling besar di dunia. "Sarang tawon raksasa ini akan membuat Anda tidak ingin pergi keluar rumah lagi," kata ahli serangga, Jonathan Simkins melalui akun Twitter, seperti dikutip Foxnews, Kamis (27/6/2013).

Ia mengungkapkan, sarang tawon tersebut merupakan yang paling besar, yang belum pernah ia lihat dalam karirnya selama 20 tahun. Ia kemudian mengunggah beberapa foto sarang tawon tersebut ke dunia maya.

Sarang tawon ini berlokasi di daerah terpencil dan diisi dengan pepohonan di tengah Florida,  yang juga merupakan area milik pribadi. Pemiliknya kemudian menghubungi Simkins untuk meminta bantuan menghilangkan sarang tersebut.

Mencoba menghancurkan sarang tawon ini tanpa bantuan ahli bisa berakibat fatal bagi siapapun. Sebab, diestimasi terdapat 1 juta tawon dalam rumah serangga tersebut.

Wikipedia menerangkan, tawon adalah serangga terbang yang mudah dikenali karena hewan ini bisa menyengat apabila diganggu dan warnanya yang mencolok pada beberapa spesies. Tawon termasuk dalam ordo Hymenoptera yang juga beranggotakan semut dan lebah.

Kabarnya, terdapat sekria 75.000 spesies tawon yang sudah diketahui manusia dan sebagian besar dari mereka hidup sebagai parasit dengan menaruh telurnya di tubuh hewan lain. Hewan ini bisa ditemukan di seluruh dunia, kecuali di daerah yang bersuhu terlalu tinggi atau terlampau dingin.

Mayoritas tawon adalah herbivora yang memakan material tumbuhan seperti buah dan nektar. Namun, tawon raksasa asal Jepang (Vespa mandarina) merupakan omnivora yang hidup dengan memakan daging dari serangga lain.

Rabu, 26 Juni 2013

NASA: Asteroid Besar Mendekat, Bumi Terancam

CALIFORNIA - NASA menemukan near-Earth object (NEO), berupa asteroid besar yang kabarnya tengah bergerak mendekati Bumi. Sebagian besar dari bongkahan batu luar angkasa ini merupakan es yang tidak berbahaya.

Dilansir Discovery, Rabu (26/6/2013), NEO merupakan asteroid dan komet yang mendekati Bumi. Benda luar angkasa tersebut kabarnya masih berada di jarak 28 juta mil (45 juta kilometer) dari Bumi.

NEO, yang merupakan sekelompok batu luar angkasa datang dalam berbagai ukuran. Kabarnya, asteroid terbesar bernama 1036 Ganymed bisa mencapai ukuran lebar 25 mil (41 kilometer).

Kini, NASA telah menemukan NEO baru yang memiliki ukuran lebar sekira 300 meter. Asteroid tersebut diberi kode nama 2013 MZ5.

"Menemukan 10.000 NEO merupakan pencapaian yang penting," ungkap Lindley Johnson dari NASA Near-Earth Object Observations (NEOO). Ia mengatakan, kemungkinan asteroid lainnya bisa ditemukan dan tidak menutup kemungkinan bahwa asteroid tersebut bisa memberi dampak kerusakan terhadap Bumi.

NASA memprediksi ada lebih dari 100 ribu batu luar angkasa yang belum diidentifikasi. Hal ini merupakan tantangan bagi NASA untuk dapat menemukan ratusan ribu bongkahan batu luar angkasa tersebut.

Asteroid terbaru ini ditangkap melalui teleskop Pan-STARRS-1 yang merupakan salah satu kegiatan yang didanai NASA. 2013 MZ5 mungkin dianggap tidak berbahaya, namun kewaspadaan perlu diperhatikan untuk mencegah ancaman bagi Bumi di masa mendatang.

Penemuan 2013 MZ5 adalah yang terbaru. Pencapaian ini telah dibuat oleh proyek-proyek NASA selama 15 tahun terakhir.

"Near-Earth object (NEO) yang pertama ditemukan pada 1898," tutur Don Yeomans, manajer NASA’s Near-Earth Object Program Office di Jet Propulsion Laboratory (JPL) di Pasadena, California.

Ia mengungkapkan, selama seratus tahun ke depan, hanya sekira 500 asteroid yang ditemukan. "Namun kemudian, dengan munculnya program pengamatan NEO NASA pada 1998, kami telah menemukan sejumlah NEO," imbuhnya.

Menurutnya, seiring perkembangan teknologi yang semakin maju dan didukung sistem canggih, peneliti bisa mempelajari NEO dengan lebih mendalam, yang ada di sistem tata surya. Selain itu, dengan majunya teknologi seperti teleskop luar angkasa, peneliti juga dapat memperkirakan seperti apa asteroid ini di masa depan.

Ungkap Misteri Matahari, NASA Siapkan Kamera Khusus

CALIFORNIA - Badan antariksa Amerika Serikat, NASA, menyiapkan kamera khusus untuk mengungkap misteri matahari. Kamera yang dikembangkan oleh ilmuwan Bay Area ini akan difokuskan menangkap gambar terbaik dari aktivitas matahari.

Dilansir Mercurynews, Kamis (27/6/2013), NASA berencana untuk meluncurkan Interface Region Imaging Spectrograph (IRIS) ke luar angkasa dari Vandenberg Air Force Base. "Sebagian besar orang berpikir bahwa matahari sebagai sumber konstan panas dan cahaya," kata Direktur NASA Pete Worden.

Ia mengatakan, NASA melihat matahari sebagai tempat dari sejumlah aktivitas yang misterius dan sangat aneh. Terdapat teka-teki besar, yakni bagaimana energi dilepaskan dari interior matahari yang dapat mengeluarkan panas jutaan derajat keluar atmosfer.

Sejak 1940, para ilmuwan mencoba mengungkap bagian inti matahari. Penelitian terbaru ini memanfaatkan kamera kapal IRIS, yang digunakan untuk mempelajari matahari dengan teknik komputasi canggih.

Projek senilai USD170 juta ini bertujuan untuk memahami fisika yang rumit dari matahari, yang dapat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup di Bumi. Gambar digital akan dikirim sebagai data untuk dianalisis menggunakan superkomputer.

Kamera IRIS tidak akan mengalami risiko terbakar, sebab NASA memastikan kamera mutakhir tersebut mengorbit aman 400 mil di atas Bumi. Ini adalah misi pertama yang dirancang dengan menggunakan teleskop ultraviolet untuk menangkap gambar resolusi tinggi setiap beberapa detik.

"Kami mencoba memahami beberapa misteri tentang bagaimana matahari bekerja," kata Bart DePontieu, ilmuwan IRIS Lockheed Martin. Kamera IRIS yang mulai beroperasi musim panas tahun ini akan mengamati matahari dengan cakupan panjang area surya sedikitnya 150 mil.

Fosil Kuda Kuno Berusia 700.000 Tahun

COPENHAGEN - Peneliti mengungkap kode genetik dari fosil kuda tertua yang pernah hidup wilayah Yukon, Kanada. Ilmuwan meyakini bahwa hewan ini telah hidup sejak 700.000 tahun lalu.

Dilansir Latimes, Kamis (27/6/2013), sampai saat ini, peneliti percaya bahwa tidak mungkin untuk memulihkan sejumlah DNA dari fosil yang tua. Rekor gen tertua sebelumnya dipegang oleh fosil beruang kutub yang hidup lebih dari 110.000 tahun lalu.

Ilmuwan sukses melakukan pengurutan DNA, yang mengungkap sejumlah peningkatan dramatis dalam seberapa jauh ilmuwan bisa 'mengintip' ke dalam sejarah biokimia.

DNA diesktraksi dari potongan sepanjang 6 inci fosil tulang kaki kuda yang ditemukan sembilan tahun lalu. Dalam kondisi normal, DNA mulai menurun segera setelah kematian. Akan tetapi, tulang ini diawetkan dalam lapisan es di Thistle Creek, teritorial Yukon di Kanada.

Teknik penanggalan mengungkapkan bahwa hewan ini hidup di zaman mammoth, kucing bertaring tajam dan berang-berang raksasa yang berbagi rumput (makanan) serta manusia leluhur.

"Penelitian ini membuka perspektif besar dengan tingkat detail bahwa ilmuwan dapat merekonstruksi asal-usul dan sejarah evolusi setiap hewan di planet Bumi," jelas Ludovic Orlando dari  Center for GeoGenetics di Natural History Museum of Denmark.

Robot Pandai Bicara Siap ke Luar Angkasa

TOKYO - Tak pernah berhenti berinovasi, Jepang terus menciptakan robot-robot baru berteknologi mutakhir. Terkini untuk pertama kalinya di dunia, negeri Matahari tersebut menembangkan proyek percobaan komunikasi antara robot di luar angkasa dengan manusia di Bumi.

Robot yang dinamai Kirobo, yang dalam bahasa Jepang artinya ‘harapan’ ini memiliki tinggi 13 inci atau sekira 34 centimeter memiliki kemampuan untuk berbicara dengan baik. Pengembangan Kirobo merupakan proyek bersama antara University of Tokyo, Dentsu Inc dan Toyota.

Dalam percobaannya, seorang peneliti yang mengembangkan robot ini menanyakan apa mimpi Kirobo. Menariknya, ia menjawab bahwa ingin menciptakan masa depan di mana manusia dan robot dapat hidup bersama penuh kerukunan, seperti dilansir dari Associated Pers, Rabu (26/6/2013).

Kirobo dijadwalkan akan diluncurkan dari Tanegashima Space Center di Jepang pada 4 Agustus mendatang. Kemudian robot berbentuk seperti astronot ini akan melakukan percakapan pertamanya di luar angkasa dengan komandan Wakata di Bumi pada Desember 2013 mendatang. Rencananya, Kirobo akan kembali ke Bumi pada Desember 2014.

Robot ini juga merupakan bagian dari modul stasiun luar angkasa (ISS). Para pengembang berharap Kibo nantinya dapat menyimpan percakapan dengan manusia di Bumi untuk membantu astronot yang sedang menjelajahi luar angkasa.

Waspadai Serangan Tsunami Tanpa Didahului Gempa

NEW JERSEY - Tim peneliti dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) saat ini sedang meninjau data yang telah dikumpulkan sejak pertengahan Juni lalu untuk dapat mengungkap tabir misteri gelombang tsunami yang memporak-porandakan tepi pantai New Jersey, Amerika Serikat (AS) pada 13 Juni 2013.

Tidak seperti gelombang tsunami pada umumnya yang disebabkan oleh adanya pergerakan lempeng dari dasar laut, gelombang ini diyakini terjadi akibat adanya badai besar. Jika benar adanya, maka tim peneliti bisa menyimpulkan bahwa gelombang langka itu disebut meteotsunami.

Meski demikian, para peneliti juga menegaskan adanya beberapa kemungkinan fenomena lain yang turut serta berkontribusi dalam pembentukan gelombang meteotsunami tersebut. Demikian disitat Softpedia, Rabu (26/6/2013).

“Adanya fenomena perubahan cuaca yang kuat, berpengaruh terhadap pergerakan mata angin dari wilayah AS bagian timur menuju ke lepas pantai New Jersey. Kami juga menemukan adanya kemungkinan sumber fenomena alam lainnya yang menyebabkan potensi meteotsunami,” ungkap direktur West Coast/Alaska Tsunami Warning Center di Palmer, Alaska, Paul Whitmore.

Gelombang meteotsunami tersebut memang tidak menyebabkan kerusakan pesisir, tetapi para peneliti mengungkapkan tinggi gelombang mencapai 6 kaki atau sekira 1,8 meter. Menurut Wikipedia, baik gelombang tsunami maupun meteotsunami sekilas memang terlihat sama. Perbedaannya, meteotsunami dipicu oleh amplitude osilasi seiche disertai tekanan udara yang tinggi.

1036 Ganymed, Asteroid Paling Besar di Alam Semesta

CALIFORNIA - Badan antariksa Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration (NASA) telah melakukan pengamatan pada objek asing di luar angkasa. Salah satu temuan menarik ialah asteorid yang diklaim merupakan yang paling besar dan berada di jarak terdekat dengan Bumi.

Wikipedia menerangkan, 1036 Ganymed, merupakan kode nama asteroid yang memiliki diameter 34 kilometer. Asteroid raksasa ini pernah ditemukan oleh Walter Baade pada 23 Oktober 1924.

Kabarnya, laju orbit batu luar angkasa jumbo ini telah dikenal dan kemungkinan bisa berdekatan dengan Bumi pada 13 Oktober 2024.  

Asteroid ini juga akan menghampiri Mars pada jarak terdekatnya pada 16 Desember 2176. Ganymed merupakan penamaan dari pengucapan dalam bahasa Jerman, Ganymede.

Asteroid ini menjadi target observasi dalam sejarah. Ganymede merupakan asteroid bertipe S, yang berati bahwa objek ini reflektif dan terdiri dari besi sertamagnesium silikat. Pengukuran menunjukkan bagian permukaan asteroid ini kaya akan orthopyroxenes dan kemungkinan mengandung logam.

Di 1998, observasi radar Ganymede oleh teleskop radio Arecibo menghasilkan gambar asteroid dengan cukup jelas. Gambar menunjukkan adanya objek berbentuk bola.

Asteroid ini juga memiliki kecepatan orbit rata-rata sebesar 16,86 kilometer per detik dan periode rotasi 10,31 jam.

Makhluk Purba Aneh Mirip Rokok Berusia 520 Juta Tahun

CALIFORNIA - Sekira 520 juta tahun lalu, Bumi merupakan rumah bagi makhluk hidup dengan berbagai ukuran maupun bentuk. Peneliti mengungkapkan temuan mereka yang menunjukkan spesies aneh berusia ratusan juta tahun lalu dengan bentuk menyerupai rokok.

Dilansir Softpedia, Rabu (26/5/2013), fosil spesies ini ditemukan di Maroko pada 2012. Dalam sebuah laporan terbaru yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the Royal Society B, terungkap fosil hewan aneh tersebut merupakan Echinodermata (filum hewan laut yang mencakup bintang laut serta Teripang) primitif.

Ilmuwan menduga bahwa hewan kuno ini dapat berubah bentuk dalam keadaan tertentu. Mereka mengatakan bahwa hewan ini bisa memperluas bentuk tubuhnya atau menyusut.

Setiap kali melakukannya, makhluk itu juga mengubah panjang tubuhnya. "Ini adalah binatang berbentuk cerutu," ungkap peneliti Andrew Smith. Ia mengatakan, terkadang hewan ini bisa menjadi pendek dan gemuk serta mampu merubah dirinya menjadi panjang dan tipis.

Setiap kali memilih untuk menjadi langsing, makhluk itu bisa memiliki ukuran panjang 1,6 inci (4 centimeter). Echinodermata berhasil mengubah bentuk tubuhnya dengan bantuan lima ambulacra (area permukaan yang mampu memancar).

"Ini memiliki karakteristik yang menempatkannya sebagai Echinodermata paling primitif yang memiliki simetri lima kali lipat," ungkap Andrew Smith.

Gigitan Komodo Mengandung Racun Bakteri?

BRISBANE - Tim peneliti dari University of Queensland meneliti apakah komodo memiliki racun berbahaya yang bisa mematikan. Peneliti mengungkap, Komodo dragon (naga) yang dikabarkan memiliki racun bakteri di mulutnya hanyalah mitos belaka.

Dilansir Sciencealert, Rabu (26/6/2013), telah lama dipercaya bahwa gigitan Komodo mampu mematikan oleh karena racun bakteri di dalam mulut reptil tersebut. Namun, riset yang dilakukan peneliti asal Australia ini menemukan bahwa mulut Komodo memiliki jenis bakteri yang tidak berbeda dari setiap karnivora lainnya.

Penelitian ini memberikan wawasan baru bagi para ilmuwan di seluruh dunia dan penjaga kebun binatang mengenai reptil (Varanus komodoensis) asli Indonesia tersebut. "Komodo dragon sesungguhnya merupakan hewan yang sangat bersih," ungkap Bryan Fry, profesor dari University of Queensland.

Ia mengatakan, Komodo setelah selesai makan, hewan ini menghabiskan waktu 10 sampai 15 menit untuk menjilati dan menggosok kepala mereka ke daun untuk membersihkan mulut mereka. "Bagian dalam mulut mereka juga dijaga dengan sangat bersih oleh lidah mereka," tuturnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Komodo tidak meninggalkan bekas daging yang lama kelamaan dapat membusuk pada gigi mereka. Komodo berevolusi di Australia dan dimangsa oleh megafauna muda.

Kini Komodo berhabitat di pulau-pulau di Indoneisa, di mana mereka memangsa kerbau dan babi serta rusa. Peneliti mengungkap, Komodo merupakan reptil dengan kemampuan memangsa yang mematikan.

Hewan ini bisa menyerang babi serta rusa dan menimbulkan pendarahan sekira 75 persen dalam waktu 30 menit. Komodo juga bisa membunuh mangsanya dalam waktu tiga sampai empat jam melalui racun dalam kelenjar ludahnya.

Reptil Raksasa yang Hidup 250 Juta Tahun Lalu

CALIFORNIA - Ilmuwan merekonstruksi bagian kepala reptil pemakan tumbuhan yang diyakini pernah hidup 250 juta tahun lalu. Berukuran sebesar sapi modern saat ini, hewan tersebut pernah berkeliaran di gurun kuno Eropa, Asia dan Afrika.

Dilansir Latimes, Selasa (25/6/2013), pareiasaur Bunostegos merupakan reptil raksasa yang pernah hidup di Bumi lebih dari 250 juta tahun lalu. Hewan masa lampau ini hidup di era Permian, di mana ketika itu Bumi masih memiliki benua besar yang dinamakan Pangea.

Lima puluh juta tahun sebelum Bumi dihuni dinosaurus berbadan besar, Bunostegos diyakini telah muncul dan tinggal di dekat pohon pinus. Hewan purba ini juga hidup berdampingan dengan amfibi seperti salamander raksasa dan reptil kecil.

Benjolan bulat di kepala Bunostegos dalam gambar 3D, mengungkap bahwa benjolan tersebut bukanlah kutil. Akan tetapi, benjolan-benjolan ini ciri khas dari tengkorak hewan yang mungkin terlapisi dalam kulit bersisik atau kulit reptil.

"Setiap jenis pareiasaur memiliki benjolan di tempat yang sama, tetapi bentuk dan derajat benjolannya berbeda," kata Linda Tsuji dari University of Washington. Tuji berpikir bahwa gundukan membantu pareiasaurs untuk dapat saling mengenali satu sama lain.

Fosil Bunostegos telah ditemukan di dekat khatulistiwa, yakni wilayah Niger di Afrika. Ketika reptil besar ini masih hidup, iklim di sana sangat kering. Hujan lebat kabarnya hanya terjadi dalam satu kali musim per tahun.

Meskipun demikian, Tsuji meyakini bahwa hujan tahunan tersebut cukup untuk mendukung kehidupan tanaman dan herbivora besar seperti Bunostegos untuk dapat bertahan hidup. Hanya saja, di area tertentu kemungkinan besar daerah tersebut tidak layak sebagai tempat hidup hewan. Sehingga, hewan ini terjebak dalam kandang iklim dan berujung pada kepunahan.

Ternyata Lemur Juga Bisa 'Narsis'

ANTANANARIVO - Siapa yang menyangka jika spesies binatang lemur, ternyata memiliki sisi 'narsis' yang lumayan tinggi. Kemungkinan hal tersebut ada benarnya, jika kita melihat sosok lemur dalam kartun Madagascar bernama King Julien.

Dilansir dari Softpedia, Selasa (25/6/2013), kali ini, seorang fotografer alam liar, Simone Sbaraglia, yang sedang berkunjung ke cagar alam Vakona, berhasil mengabadikan sebuah gambar lemur yang sedang menatap tajam pada lensa kamera milik Sbaraglia.

Dalam gambar ini terlihat bahwa lemur tersebut merasa penasaran terhadap kamera milik Sbaraglia. Terlihat dari pandangan matanya yang sangat tajam, dan jelas terfokus pada lensa yang digunakan, sambil memegang lensa kamera milik sang fotografer.

Sbaraglia sendiri mengakui bahwa tujuannya datang ke cagar alam Vakona adalah memang untuk memotret spesies lemur. "Saya telah menghabiskan waktu seharian, hanya untuk memotret lemur ekor cincin ini," papar Sbaraglia.

"Para lemur ini memiliki rasa penasaran yang cukup tinggi terhadap alam. Terkadang mereka berada sangat dekat dengan kamera, memegangnya, melihat kepada lensa, seakan sedang berusaha mencari tahu apa yang sedang saya lakukan," tambah Sbaraglia.

Senin, 24 Juni 2013

Tanaman Ini Bikin Serangga Panjang Umur

CALIFORNIA - Ilmuwan University of California mengatakan, setelah melakukan berbagai macam percobaan, mereka menemukan bahwa tanaman yang biasa disebut dengan Golden Root bisa meningkatkan masa hidup serangga. Serangga ini khususnya lalat buah, yang memiliki masa hidup lebih lama 24 persen setelah terpapar tanaman tersebut.

Dilansir Softpedia, Senin (24/6/2013), tanaman unik ini dinamakan Rhodiola rosea. Apa yang menarik dari tanaman ini ialah bisa membantu lalat buah hidup lebih lama. Penulis studi senior, Mahtab Jafari mengungkapkan bahwa timnya menemukan Rhodiola bisa meningkatkan masa hidup serangga.

"Kami menemukan bahwa Rhodiola sebenarnya meningkatkan umur di atas pembatasan diet. Ini menunjukkan bahwa Rhodiola bisa berperan bahkan dalam individu yang telah hidup lebih panjang dan sehat," jelas Mahtab.

Ia mengatakan, ini merupakan temuan penting, karena pembatasan diet dianggap metode yang paling kuat untuk meningkatkan umur pada hewan laboratorium. Ilmuwan telah berjuang untuk mengidentifikasi senyawa yang dapat meniru efeknya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tanaman merupakan makhluk hidup yang bermanfaat baik bagi lalat buah jantan dan betina. Selain membantu serangga hidup lebih lama,  Golden Root bisa memberi kontrinusi terhadap lalat buah agar tetap sehat secara fisik, meskipun berada dalam kondisi penuaan.

Ilmuwan juga menemukan bahwa tanaman ini bisa digunakan secara efisien untuk melawan beberapa masalah kesehatan pada serangga. Rhodiola rosea menaikkan harapan hidup serangga dengan melindungi sel-sel mereka terhadap stres oksidatif.

Peneliti harus mengkaji lebih dalam apakah tanaman tersebut juga bisa diterapkan pada manusia. Ilmuwan berharap Rhodiola rosea bisa mengobati penuaan dan penyakit yang berkaitan dengan usia pada manusia.

Minggu, 23 Juni 2013

Miliaran Tahun Lalu Mars Memiliki Oksigen

LONDON - Di masa lalu, tepatnya empat miliar tahun lalu ternyata Mars memiliki atmosfer yang kaya dengan kandungan oksigen. Hal ini diungkap oleh ilmuwan dari Oxford University yang melakukan penelitian pada komposisi meteorit planet merah.
 
Dilansir Machineslikeus, Minggu (23/6/2013), ilmuwan dari Inggris ini meneliti komposisi meteorit Mars yang ditemukan di Bumi. Data dari robot penjelajah Mars buatan NASA juga membantu ilmuwan untuk meyakinkan bahwa Mars dahulu pernah memiliki kandungan oksigen.
 
Permukaan batuan Mars kabarnya memiliki kandungan nikel lima kali lipat lebih kaya ketimbang meteorit. Ilmuwan meneliti apakah meteorit tersebut berasal dari gunung api di Mars.
 
"Apakah yang kita tunjukkan ialah meteorit dan permukaan batu vulkanik yang sesuai dengan material serupa di interior Mars terdalam. Namun, batu di permukaan Mars  berasal dari lingkungan yang kaya akan oksigen," jelas Bernard Wood dari Department of Earth Sciences, Oxford University.
 
Ia mengatakan, hasil temuan ini mengejutkan karena meteorit tersebut secara geologis masih berusia 'muda', yakni sekira 180 juta sampai 1400 juta tahun. Rover Spirit telah menganalisis bagian tertua dari Mars, yang diyakini berusia lebih dari 3700 juta tahun.
 
"Mars memiliki atmosfer yang kaya oksigen pada suatu waktu, sekira 4000 juta tahun lalu, jauh sebelum munculnya oksigen atmosfer di Bumi sekira 2500 juta tahun lalu. Apa yang memberi warna khas Mars, kemungkinan bahwa planet merah itu basah, hangat dan berkarat miliaran tahun sebelum atmosfer Bumi menjadi kaya akan oksigen," terang Wood.
(fmh)

Tanaman, Makhluk Hidup yang Jago Matematika

WASHINGTON - Ilmuwan mengatakan bahwa tanaman memiliki kemampuan alami, yang membuat mereka bisa memiliki makanan yang cukup ketika malam hari (tanpa sinar matahari).

Dilansir Reuters, Minggu (23/6/2013), ilmuwan asal Inggris, John Innes Centre mengungkapkan, tanaman bisa menyesuaikan tingkat konsumsi pati mereka untuk mencegah kelaparan di malam hari. Penelitian baru ini diterbitkan dalam jurnal eLife.

Untuk menjaga konsumsi pati tersebut, tanaman melakukan perhitungan aritmatika kompleks untuk memastikan bahwa mereka memiliki makanan yang cukup. Seperti diketahui, proses fotosintesis melibatkan cahaya matahari yang merupakan waktu di mana tanaman mampu membuat makanannya sendiri.

Ilmuwan tidak hanya menyebut bahwa tanaman merupakan makhluk hidup yang pandai berhitung, namun tanaman juga bisa mengatasi ketika malam tiba lebih awal.

"Ini adalah contoh konkret pertama dalam proses biologis fundamental seperti perhitungan aritmatika yang canggih," kata pembuat model matematika, Martin Howard dari John Innes Centre (JIC).

Ketika malam tiba, mekanisme di dalam daun mengukur ukuran pati dan memperkirakan lamanya waktu sampai fajar. Informasi tentang waktu datang dari jam internal, mirip dengan jam tubuh manusia.

"Kapasitas untuk melakukan perhitungan aritmatika sangat penting bagi pertumbuhan dan produktivitas tanaman," jelas ahli biologi Alison Smith dar JIC. Menurutnya, memahami bagaimana tanaman terus tumbuh dalam gelap bisa membantu membuka cara-cara baru untuk meningkatkan hasil panen. (fmh)

Paleontolog Temukan Fosil Tulang Dinosaurus Termuda

WASHINGTON - Paleontolog asal Texas Utara mengatakan mereka telah menemukan fosil tengkorak dinosaurus muda. Dinosaurus tersebut ditemukan di dekat tempat spesimen fosil dinosaurus dewasa  yang pernah digali di 2006.

Dilansir Khou, Jumat (21/6/2013), Perot Museum of Nature and Science di Dallas mengatakan tengkorak itu ditemukan tahun lalu di Alaska, namun penemuannya tidak pernah diumumkan hingga Kamis (20/6). Ahli paleontologi mengatakan temuan ini penting karena mengungkapkan dinosaurus puluhan juta tahun lalu yang telah berkembang biak dalam iklim ekstrem.

Wilayah ekstrem tersebut dianggap terlalu keras bagi dinosaurus untuk bertahan hidup. Penemuan fosil tulang dinosaurus ini, peneliti mengungkap jenis baru Pachyrhinosaurus perotorum (Pahk-ee-Rhein-oh-sakit-kita per-roe-torr-um).

Nama dinosaurus tersebut untuk menghormati salah satu keluarga H. Ross Perot atas dukungan mereka dalam finansial museum. Keluarga Perot merupakan pengusaha miliarder Texas yang kabarnya gagal menjadi presiden di 1992.

Wikipedia menerangkan, Pachyrhinosaurus merupakan dinosaurus ceratopsid dari periode Cretaceous akhir di Amerika Utara. Fosil pertama ditemukan oleh Charles M. Sternberg di Alberta, Kanada pada 1946.

Dinosaurus ini dikelompokkan menjadi tiga spesies antara lain P. lakustai yang pernah hidup sekira 73,5 - 72,5 juta tahun lalu. Selain itu, spesies P. canadensis serta P. perotorum yang termuda, yang pernah ditemukan dari Prince Creek Formation di Alaska pada 70-69 juta tahun lalu.

Pachyrhinosaurus terbesar memiliki panjang tubuh 8 meter dan berat tubuh bisa mencapai empat ton. Hewan merupakan jenis pemakan tumbuhan (herbivora) dan memiliki gigi yang kuat untuk mengunyah tanaman berserat. (fmh)

Fosil Hewan Ungkap Nenek Moyang Primata Terkecil

BEIJING - Tim paleontolog dari Chinese Academy of Sciences, China, meneliti batu sedimen yang mengandung fosil hewan purba. Ditemukan di China 10 tahun lalu, kabarnya fosil tersebut mengungkap temuan fosil primata tertua.

Dilansir Montereyherald, Jumat (21/6/2013), peneliti mengatakan bahwa mereka menemukan fosil primata yang memakan serangga di China berusia 55 juta tahun lalu. Hewan purba tersebut bisa menjadi 'sepupu' lama dari primata pertama yang muncul di Asia dan hidup di puncak hutan tropis.

Tim paleontolog berhati-hati ketika mengupas lapisan batuan sedimen yang mengandung fosil. Para peneliti menggunakan teknik sinar-X canggih di European Synchrotron Radiation Facility, Grenoble, Prancis.

Tomografi sinkrotron sinar-X memungkinkan peneliti untuk mengetahui fosil dalam bentuk tiga dimensi. Mereka membandingkan sekira 1.000 karakteristik dari 157 spesies primata untuk menempatkan hewan tersebut pada diagram pohon evolusi.

Fosil tersebut merupakan Archicebus achilles, yang muncul setelah primata yang menyerupai lemur hingga kera. Peneliti percaya Archicebus achilles ini juga pada akhirnya merupakan nenek moyang dari primata, termasuk manusia.

Meskipun demikian, peneliti meyakini bahwa fosil tersebut merupakan nenek moyang Tarsier modern yang tinggal di Asia. "Kami cukup yakin tentang kedudukan fosil tersebut (merupakan nenek moyang Tariser modern)," kata ahli paleontologi Xijun Ni dari Chinese Academy of Sciences.

Ia mengatakan, fosil tersebut merupakan fosil primata yang lengkap. "Tidak ada lagi yang diketahui dari catatan fosil primata yang menyerupai fosil ini," tutur Christopher Beard dari Carnegie Museum of Natural History.

Archicebus achilles memiliki ukuran sebesar tikus kerdil modern dengan gigi taring yang besar dan tajam. Bentuk mata hewan purba tersebut menunjukkan bahwa hewan tersebut aktif di siang hari. Sementara bagian kaki, diyakini bahwa hewan ini memiliki bentuk kaki yang cocok melompat dan mencengkeram. (fmh)

Mengenal Lebih Dekat Uranium

 LONDON - Penamaan uranium ternyata berasal dari nama planet di sistem tata surya, yakni Uranus. Beberapa tahun lalu elemen uranium di temukan di planet tersebut. Penamaan Uranus sendiri berasal dari sebuah dewa langit Yunani.

Dilansir Guardian, Jumat (21/6/2013), uranium lebih melimpah dan luas ketimbang yang diperkirakan orang. Bahkan, unsur kimia tersebut kabarnya bisa ditemukan pada batu, tanah dan air, di mana kandungannya justru lebih banyak daripada perak.

Uranium juga merupakan elemen terbesar yang ditemukan di Bumi. Di alam bebas, hampir seluruh uranium merupakan isotop uranium-238 (99,27 persen). Uranium merupakan radioaktif dan bisa memancarkan partikel alpha (dua proton dan dua neutron terikat).

Terdapat jenis uranium selain uranium-238, yakni uranium-235 yang kabarnya memiliki masa aktif selama ratusan juta tahun. Uranium disimbolkan dengan 'U' dan nomor atom 92.

Uranium murni adalah logam berwarna perak-putih yang lebih keras daripada elemen lainnya. Unsur kimia yang menjadi bahan dasar untuk teknologi nuklir ini sangat padat, kira-kira 70 persen lebih padat dari unsur kimia lain.

Meskipun kepadatannya masih kalah ketimbang emas atau tungsten (logam berat berwarna kelabu kehitam-hitamanan), namun uranium bisa dimanfaatkan sebagai penyeimbang dalam pesawat terbang. Dahulu, sebelum ditemukan bahwa uranium merupakan radioaktif, elemen ini banyak digunakan untuk mewarnai kaca, tembikar dan glasir (lapisan keras pada porselen atau keramik).

Di Bumi, adanya uranium radioaktif (bersama dengan torium dan kalium-40) bisa menjaga Bumi agar tetap hangat. Uranium merupakan unsur beracun yang kabarnya bisa menyebabkan gagal ginjal. (fmh)