Rabu, 31 Juli 2013

Teleskop Tangkap Awan Spiral Pengepung Galaksi

WASHINGTON - Teleskop Hubble berhasil menangkap gambar pusaran kosmik yang mencolok pada Galaksi NGC 524. Galaksi ini berada pada konstelasi Pisces yang berjarak sembilan puluh juta tahun cahaya dari Bumi.

Seperti dilansir Science Daily, NGC 524 merupakan galaksi jenis baru yang dinamakan galaksi lentikular. Galaksi ini bukan berbentuk lonjong seperti galaksi Bima Sakti maupun berbentuk spiral. Galaksi diprediksi merupakan evolusi dari galaksi spiral.

Galaksi spiral sendiri adalah galaksi yang ditemukan pada pertengahan abad milenium yang berbentuk berputar-putar seperti spiral.

Dalam putaran tersebut terdapat jutaan bintang. Dan bintang awalnya adalah sebuah awan raksasa yang berisikan gas dan debu. Apabila debu dan gas tersebut menjadi cukup padat, maka awan raksasa ini akan menjadi rahim untuk kelahiran sebuah bintang.

Ketika semua gas dan debu ini berkurang atau menghilang ke antariksa, lengan-lengan awan raksasa akan memudar secara bertahap dan bentuk spiral mulai melemah.

Pada akhir dari proses tersebutlah yang tersisa menjadi galaksi lentikural: piringan cahaya cerlang yang dipenuhi oleh jutaan bintang merah dan tua yang dikepung oleh sedikit gas dan awan yang menempel pada galaksi tersebut.

Gambar ini menunjukkan bentuk NGC 524 secara rinci, yang dibentuk oleh sisa gas yang mengelilingi pusat tonjolan galaksi. Pengamatan galaksi ini telah mengungkapkan pergerakan spiral yang terus berkembang secara bertahap, menjelaskan strukturnya yang rumit.

Ilmuwan Teliti Perputaran Lubang Hitam di Angkasa

CALIFORNIA – Alam semesta selalu memiliki daya tarik tersendiri untuk dipelajari lebih dalam. Termasuk, penemuan baru mengenai lubang hitam di luar angkasa.

Para astronom telah menyaksikan lubang hitam menjadi inti yang dikelilingi galaksi spiral yang berjarak sekira 500 juta tahun cahaya dari Bumi. Dengan mengukur jarak antara tepi dalam dari disk dan lubang hitam ini memungkinkan mereka untuk memprediksi perputaran lubang hitam tersebut seperti dilaporkan Space.com.

Sebelumnya para astronom juga pernah melakukan usaha pengukuran distorsi cahaya berenergi tinggi yang dipancarkan oleh atom besi dalam disk akresi. Tetapi, kali ini mereka menggunakan metode berbeda. Demikian disitat Softpedia, Rabu (31/7/2013).

“Ketika lubang hitam berputar, ia membawa partikel-partikel kecil di sekitarnya untuk mendekat ke arah lubang hitam. Sehingga, lubang hitam tersebut berputar lebih cepat lagi dan lagi,” ungkap penulis utama studi tersebut, Chris Done.

Studi ini menunjukkan bahwa lubang hitam tersebut memiliki tingkat putaran relatif rendah. Dengan penemuan metode ini, diharapkan bisa membantu para astronom menjawab banyak pertanyaan seputar evolusi galaksi.

Ilmuwan Dikagetkan Penemuan 'Ruang Kematian' 6000 Tahun

LONDON - Arkeolog di Inggris baru-baru ini mengungkap temuan dua ruangan besar yang dipercaya sebagai makam kuno pada era prasejarah. Arkeolog dari University of Manchester dan Herefordshire Council meneliti ruangan tua tersebut yang berusia 6.000 tahun.

Dilansir Phys, Rabu (31/7/2013), temuan sensasional ini ditemukan di Dorstone Hill, dekat Peterchurch di wilayah Herefordshire. Peneliti yang menggunakan penanggalan karbon mengungkap ruangan masa lampau tersebut pernah didirikan antara 4000 sampai 3600 sebelum masehi.

Di situs tersebut, arkeolog menemukan bekas kayu yang terbakar. Ini menunjukkan karakter struktur bangunan berada di atas permukaan tanah. Bangunan tersebut kemungkinan digunakan oleh seluruh masyarakat dan memiliki ukuran panjang 70 meter x 30 meter.

Tim arkeolog mengungkapkan, bangunan atau ruang besar tersebut sengaja dibakar setelah dibangun dan jasad manusia dimasukkan ke dalam dua ruang pemakaman.

Di dalam ruangan tersebut, ditemukan kamar mayat seukuran 7 meter x 2,5 meter dengan soket atau lubang besar. Lubang tersebut diyakini sebagai tempat sisa-sisa jasad orang yang telah meninggal.

Profesor Arkeologi dari University of Manchester, Julian Thomas mengatakan, temuan ini penting dan besar. Sebab, ini menunjukkan pemahaman tim peneliti tentang kehidupan prasejarah.

"Ini membuat hubungan antara rumah dan makam lebih kuat daripada pemeriksaan lainnya yang pernah dilakukan. Ruang Neolitik awal ini sudah sangat jarang, tapi untuk menemukan mereka dalam barrow (timbunan tanah) panjang adalah penemuan besar sepanjang hidup," kata Thomas.

Wah, Es Kutub Utara Kian Mencair

WASHINGTON - Peneliti University of Washington memonitor area kutub utara dan menemukan bahwa daerah bersuhu rendah tersebut memiliki es yang mencair. Uniknya, meskipun es di kutub utara mencair, namun tidak ditemukan tanda-tanda banjir.

"Setiap musim panas ketika matahari mencairkan permukaan, air harus pergi ke suatu tempat, sehingga terakumulasi di kolam ini. Ini tidak terlihat sangat ekstrim," kata Jamie Morison, ilmuwan kutub di UW Applied Physics Laboratory, seperti dikutip Sciencedaily, Rabu (31/7/2013).

Selama akhir pekan tim peneliti memposting penjelasan untuk mengungkap bahwa tidak ada banjir di kutub, melainkan es yang mencair. Peneliti mengandalkan kamera lensa 'mata ikan' (fisheye) untuk mengobservasi area Arktik.

Peneliti memperkirakan kolam mencair dalam gambar hanya lebih dari 2 meter dan memiliki lebar hanya beberapa ratus kaki. Mencairnya kolam es tersebut kabarnya tidak biasa terjadi pada periode akhir Juli.

Peneliti lebih lanjut mengatakan, pada akhir Juli, kolam akan kering. Ini merupakan siklus normal untuk kolam air lelehan yang terbentuk dari salju dan es.

Melalui sebuah pelampung khusus untuk kegiatan penelitian, ilmuwan kutub banyak mendapat informasi mengenai suhu atau ketinggian kolam es di kutub. Pelampung tersebut pertama kali mengapung di kolam es kutub pada April, yang merupakan waktu awal musim cairnya es kutub.

Pelampung juga mengukur cuaca, es dan data laut. Sementara perangkat webcam yang dimanfaatkan peneliti juga mengirimkan gambar melalui satelit setiap 6 jam sekali.

Mirip Asli, Ilmuwan Bikin Telinga Buatan dari Printer 3D

WASHINGTON - Ilmuwan membangun telinga manusia buatan yang tampak serupa dengan telinga manusia asli. Kabarnya, pembuatan telinga tiruan itu menggunakan sel dari hewan ternak dan bantuan printer tiga dimensi (3D).

Dilansir Dailymail, Rabu (31/7/2013), cetakan telinga tiruan ini menggunakan teknologi printer 3D yang terbuat dari sel tulang rawan domba dan kolagen sapi. Ilmuwan menanamkan sel ke dalam tubuh tikus dan menumbuhkannya selama periode tiga bulan.

Organ manusia buatan ini didesain melalui bedah plastik untuk membuatnya mirip telinga asli. Peneliti dari Massachusetts menumbuhkan sejumlah sel tulang rawan untuk menyesuaikan dengan model yang diinginkan di bawah kulit tikus.

Ilmuwan juga mengandalkan kawat untuk memberikan bentuk pada implan dan membuat telinga tiruan tersebut menekuk serta lentur persis telinga manusia. Para ilmuwan asal Amerika Serikat ini berharap telinga buatan tersebut bisa digunakan dalam operasi transplantasi setelah rampungnya uji klinis.

Ilmuwan mengungkapkan, telingan tiruan ini berhasil dicetak dari komponen senyawa silikon khusus, polydimethylsiloxane. Thomas Cervantes dari Massachusetts General Hospital dan timnya menggunakan model digital 3D untuk mendesain telinga tiruan agar sesuai dengan ukuran, bentuk dan proporsi telinga asli.

Agustus, Hujan Meteor 'Perseid' Hiasi Langit Malam

CALIFORNIA - Ilmuwan mengatakan, hujan meteor perseid diperdiksi muncul pada pertengahan Agustus 2013. Hujan meteor tahunan ini akan menampilkan meteor cerah yang melesat cepat di langit malam.

Dilansir Latimes, Rabu (31/7/2013), tandai kalender Anda, sebab hujan meteor perseid berada di posisi puncaknya pada 12 dan 13 Agustus 2013. " Kami telah menemukan bahwa salah satu hujan meteor menghasilkan bola api lebih dari yang lain," ungkap Bill Cooke dari Meteoroid Environment Office, NASA.

Bola api meteor ini dikatakan sangat cemerlang dan bersinar setidaknya seterang Jupiter atau Venus di langit malam. Cooke dan timnya telah melacak aktivitas bola api sejak 2008 menggunakan jaringan kamera meteor yang tersebar di Amerika Serikat.

Sebuah grafik yang dirilis oleh NASA juga menunjukkan, meteor perseid berinar terang di semua hujan meteor tahunan. Berikutnya, ilmuwan mengatakan bahwa akan muncul meteor geminid setelah hujan meteor perseid.

Meteor perseid terjadi setiap tahun pada Agustus saat Bumi melewati aliran debu dan puing-puing di belakang komet Swift-Tuttle. Debu komet ini bergerak menghantam ke dalam atmosfer Bumi di kecepatan 132 ribu mph dan terbakar, kemudian menghasilkan garis-garis cahaya di langit.

Tahun lalu, hujan meteor perseid terjadi pada 13 Agustus 2013. Dilaporkan bahwa fenomena alam tersebut terlihat sekira pukul 9 p.m EDT (Eastern Daylight Time) dengan sejumlah kecil bintang jatuh yang dapat terlihat.

Lalu, berselang dua jam berikutnya pada pukul 11 p.m, jumlah meteor akan mulai meningkat karena semakin banyak yang memasuki atmosfer bumi.

Jumat, 19 Juli 2013

Spesies Menyerupai Alien Ditemukan

CALIFORNIA – Tiga ilmuwan berhasil menemukan Waldo, sebuah kerang yang tidak biasa ditemukan di lepas pantai California dan British Columbia. Mereka sudah mencari informasi mengenai Waldo selama hampir 25 tahun.

Pencarian Waldo dimulai ketika Paul Valentich-Scott dari Santa Barbara Museum of Natural History dan Diarmaid O Foighil dari University of Michigan sedang mendiskusikan penemuan kerang yang tidak biasa pada 1989 lalu.

Di mana, Valentich-Scott menemukan spesimen aneh di lepas pantai Santa Barbara dan Morro Bay, California. Sementara, O Foighil juga menemukan spesimen serupa di Pulau Vancouver, Columbia. Anehnya, tempat penemuan keduanya berjarak lebih dari 1000 mil jauhnya. Sontak, hal ini membuat mereka penasaran.

Hingga kini belum ada ilmuwan yang mampu mengidentifikasi spesimen kerang tersebut secara pasti, yang pasti keduanya kagum dengan struktur tubuhnya yang tipis, cangkang tembus pandang, dan memiliki tentakel panjang ramping. Demikian disitat Machineslikeus, Kamis (18/7/2013).

“Kami sedang mengamati landak laut dan melihat ada sesuatu yang merangkak dari duri halus yang menutupi seluruh tubuhnya. Dan kami takjub melihat kerang kecil yang merayap di seluruh permukaan landak laut tersebut,” ungkap O Foighil.

Jadi, selama dua dekade mereka melakukan penelitian guna memahami dan mendeskripsikan spesies baru. Keduanya pun mendapat bantuan dari seorang mahasiswa S-3 bernama Li Jingchun dari University of Michigan, Amerika Serikat (AS).

“Hewan ini sangat aneh karena mereka nampaknya hanya tinggal di duri satu jenis landak laut dalam hubungan komensal (teman semakan). Meski demikian, ironis jika spesies baru itu masuk dalam genus Waldo,” ungkap Valentich-Scott setelah melihat hasil genetik kerang ini yang berbeda dari jenis lainnya.

“Karena keanehannya inilah kami menyebut kerang ini mirip alien. Hingga kini kami masih mencari informasi lebih lanjut mengenai keberadaan spesies dan asal usulnya,” tutup Li Jungchun.

Tingkatkan Kinerja Otak dengan Konsumsi 1 Gelas Air

LONDON – Tim peneliti dari University of East London di Inggris mengungkapkan bahwa orang yang tidak pernah lupa mengkonsumsi air putih di siang hari akan memiliki kemampuan berpikir yang lebih tajam dibandingkan dengan yang tidak melakukannya.

Dilansir Softpedia, Kams (18/7/2013), lebih jelasnya mereka mengatakan, dengan hanya satu gelas air saja dapat membuat kerja otak seseorang meningkat sebesar 14 persen. Terlebih, ketika orang itu sedang merasa haus.

Sebab, tidak sedikit orang yang kerap mengabaikan rasa haus. Akibatnya otak yang akan terus menerus fokus pada kebutuhannya akan air dan menimbulkan rasa haus berkepanjangan. Dengan demikian Science Daily melaporkan, sumberdaya yang berharga bagi mental seseorang akan terbuang melalui cara ini.

Oleh karena itu, pentingnya mengkonsumsi segelas air agar membebaskan otak dari fokusnya terhadap rasa haus. Sehingga, otak dapat beralih fokus pada tugas-tugas lain yang seharusnya dikerjakan.

“Hasil ini konsisten dengan konsumsi air dapat membebaskan sumber daya atensi yang seringkali menimbulkan sensasi haus. Untuk itu penting bagi Anda meminum air putih dengan cukup ketika Anda sedang bekerja keras,” tutur salah seorang anggota peneliti.

Ilmuwan: Mars Dahulu Memiliki Lautan Luas

CALIFORNIA - Ilmuwan telah menemukan bukti bahwa Mars tidak hanya memiliki air, tetapi samudera yang luas. Ilmuwan mendapatkan data yang dikumpulkan oleh robot jelajah atau rover Curiosity dan Discovery.

Tidak hanya melalui bantuan robot yang menjelajah planet merah, tim ilmuwan juga mendapatkan informasi yang berharga mengenai Mars melalui pesawat luar angkasa Reconnaissance Orbiter (RO) milik badan antariksa Amerika Serikat, NASA. Melalui bantuan RO, tim menemukan bahwa samudera ini pernah ada di Mars miliaran tahun lalu.

Ilmuwan percaya bahwa tampilan samudera tidak akan berbeda dengan samudera yang ada di Bumi. Menurut Space, gambar yang ditangkap RO mengungkap adanya bekas delta sungai. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa hingga sepertiga dari planet ini suatu ketika pernah tertutup oleh air.

"Para ilmuwan telah lama menduga bahwa dataran rendah utara Mars adalah dasar lautan kering," kata Mike Lamb, asisten profesor geologi di Caltech, Pasadena, seperti dikutip Technobuffalo, Kamis (18/7/2013). Peneliti masih mendalami foto yang ditangkap oleh RO dan informasi mengenai planet merah tersebut.

Ilmuwan juga mengandalkan robot NASA Curiosity untuk bisa menemukan lebih banyak bukti terkait air yang ada di Mars. Selain robot di daratan Mars, ilmuwan juga memanfaatkan kamera luar angkasa HiRISE untuk lebih mempelajari permukaan Mars.

Informasi yang beredar sebelumnya mengungkapkan, robot NASA Opportunity telah meneliti batuan tertua di Mars dan menemukan bukti kuat terkait penemuan air. Bukti ini diharapkan dapat mengungkap apakah di planet merah ini memiliki tanda-tanda kehidupan.

Tanda-tanda air ini pernah ditemukan oleh robot berpenggerak roda tersebut dalam misi di Mars selama 9,5 tahun. Sebelum meninggalkan tempat yang disebut Cape York dalam perjalanan Opportunity ke arah selatan, robot ini memeriksa batu bernama Esperance menggunakan spektrometer sinar-X dan pencitraan mikroskopis.

Kamis, 18 Juli 2013

Ilmuwan Ungkap Asal Muasal Kemunculan Emas di Bumi

CALIFORNIA - Ilmuwan asal Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CfA) mengungkap asal-usul munculnya emas di Bumi. Material yang kerap dijadikan perhiasan ini dipercaya lahir hasil tabrakan dua bintang yang telah mati.

Dilansir Nbcnews, Kamis (18/7/2013), riset baru menyarankan, semua emas di Bumi kemungkinan datang dari tabrakan kosmik antara bintang mati yang super padat. Asal-usul emas alam semesta dianggap misterius, karena material 'mewah' tersebut terbentuk dalam bintang-bintang seperti unsur-unsur ringan seperti karbon dan besi.

Namun, ilmuwan meyakini misteri tersebut telah terpecahkan, di mana studi baru mengungkap bahwa emas muncul dari tabrakan dua bintang neutron. Bintang tersebut berbentuk kecil, namun memiliki inti yang sangat padat dan bertransformasi membentuk logam berharga.

"Kami memperkirakan bahwa jumlah emas yang diproduksi dan dikeluarkan selama penggabungan dua bintang neutron mungkin sebesar 10 massa bulan. Semua perhiasan kita merupakan benda hasil tabrakan bintang," kata peneliti Edo Berger dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CFA).

Berger dan timnya mempelajari ledakan sinar gamma yang singkat. Ledakan tersebut merupakan ledakan yang paling bercahaya yang dikenal di alam semesta dan ditemukan oleh NASA melalui pesawat luar angkasa Swift yang mengorbit Bumi pada awal Juni 2013.

Diberi kode nama GRB 130603B, ledakan sinar gamma tersebut terletak 3,9 miliar tahun cahaya dari Bumi dan berlangsung cepat. Ilmuwan melalui pesawat luar angkasa miliknya melihat ledakan kuat tersebut yang kemudian berlangsung memudar.

Emas adalah langka di Bumi, karena material ini jarang muncul di alam semesta. Tim mengharapkan bahwa ledakan sinar gamma mengeluarkan sekira satu seperseratus dari suatu massa surya dengan beberapa dari material tersebut yang muncul sebagai emas.

Bukti Baru Tegaskan Dinosaurus Hewan Berdarah Panas

CALIFORNIA - Sebagian peneliti percaya bahwa dinosaurus merupakan hewan berdarah dingin. Penelitian terbaru mengungkap bahwa hewan purba bertubuh raksasa merupakan hewan berdarah panas.

Yang dimaksud hewan berdarah dingin ialah, kondisi temperatur tubuh yang bervariasi menyesuaikan dengan lingkungan. Berbeda dengan hewan berdarah dingin atau ektoterm, hewan berdarah panas merupakan hewan dengan suhu tubuh yang relatif konstan atau tetap.

Dilansir Vr-zone, Kamis (18/7/2013), profesor Roger Seymour dari University of Adelaide menatakan jika dinosaurus berukuran besar merupakan jenis hewan berdarah dingin, maka hewan tersebut tidak akan mampu mempertahankan kemampuan fisik yang membantu mereka menjadi 'penguasa' jutaan tahun lalu.

Buaya air asin modern merupakan hewan buas yang memiliki lapisan otot. Untuk mempertahankan suhu tubuh yang baik, buaya berbobot satu ton tersebut berendam di bawah sinar matahari sepanjang hari.

"Dinosaurus besar bisa melakukan hal yang sama dan menikmati suhu tubuh hangat tanpa perlu untuk menghasilkan panas dalam sel mereka sendiri melalui pembakaran energi makanan seperti hewan berdarah panas," jelas Seymour.

Seymour dan tim peneliti dari Monash University, University of California dan Wildlife Management International meneliti darah dan mengukur laktat (senyawa) otot dari buaya berbobot 200 kilogram. Mereka menganalisis sampel reptil besar tersebut.

Hasil analisis menunjukkan bahwa buaya hanya dapat menghasilkan 14 persen dari daya otot mamalia pada kegiatan puncak, dan menurun dengan meningkatnya ukuran tubuh. Menurut Seymour, kurangnya produksi kekuatan otot sebanding dari buaya berdarah dingin dengan mamalia yang berukuran sama.

Ini menunjukkan bahwa hewan berukuran besar, seperti dinosaurus yang menyerupai buaya merupakan hewan berdarah panas. "Hasil lebih lanjut menunjukkan bahwa buaya berdarah dingin memiliki kekurangan, yakni tidak hanya kekuatan, tetapi juga daya tahan," ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, meski ada kesan bahwa buaya air asin adalah hewan yang sangat kuat, dinosaurus yang menyerupai buaya tidak bisa bersaing dengan baik terhadap dinosaurus yang menyerupai mamalia dengan ukuran yang sama. Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa dinosaurus, nenek moyang mamalia (berdarah panas) memiliki kemampuan biologis yang lebih kuat ketimbang hewan berdarah dingin saat ini.

Ilmuwan Ungkap Rahasia Sarang Lebah

CALIFORNIA - Sarang lebah menjadi objek yang dikagumi para peneliti asal Inggris dan China. Mereka menilai sarang lebah sebagai bangunan 'cerdas' yang dibuat oleh kawanan lebah.

Ilmuwan mengungkap bahwa setiap sel lilin dalam sarang lebah memiliki segi enam yang sempurna. Bangunan kokoh ini tidak hanya menyediakan kekuatan terkait struktur, tetapi juga cara yang paling cerdas untuk menyimpan madu.

"Berdasarkan dari pemikiran geometris tertentu, lebah tahu bahwa heksagon (segi enam) lebih besar dari persegi dan segi tiga akan menahan lebih banyak madu," tulis ahli ilmu ukur Yunani abad ke-4, Pappus of Alexandria, seperti dilansir Abc, Kamis (18/7/2013).

Tidak hanya ahli ukur Yunani abad ke-4 yang mengungkap kecerdasan lebah pada sarang yang dibuatnya, tetapi juga ilmuwan kontroversial, Charles Darwin, pernah mengungkap bahwa sarang lebah benar-benar sempurna dalam sisi pembuatan (lebah pekerja) dan lilin (wax).

Menurut studi terbaru, bagaimana sarang lebah dengan banyak lubang ini muncul tidak semata-mata muncul dengan bentuk segi enam, melainkan berbentuk lingkaran. Secara perlahan dan bertahap, lubang tersebut membentuk segi enam dengan aliran lilin halus, yang berubah menjadi material semi cair oleh panas dari lebah pekerja.

Ilmuwan di Inggris dan China, yang dipimpin oleh Bhushan Karihaloo dari Cardiff University meliha apa yang terjadi setelah serpihan lilin yang ditarik dari tubuh lebah pencari makanan oleh lebah spesialis. Lebah spesialis ini ditugaskan membangun sarang lebah.

Bekerja dengan keras, lebah ini beroperasi secara berdampingan dalam tabung melingkar yang berlawanan dan saling berdekatan. Pada suhu sekira 45 derajat Celcius, lilin mulai mengalir perlahan menjadi material elastis atau cairan kental.

Pada sebuah tahapan tertentu, dinding sel terus menggeliat. Pada akhirnya, dinding sel sebelah melebur dan menjadi lurus, membentuk segi enam yang sempurna. "Kita tidak bisa mengabaikan, kita tidak bisa tidak mengagumi peran yang dimainkan oleh lebah dalam proses ini dengan pemanasan, meremas dan penipisan lilin," jelas peneliti dalam studi yang diterbitkan di Journal of Royal Society Interface.

Survei: Boneka & iPad Bikin Anak 'Anteng'

LONDON – Bukan pemandangan aneh jika anak-anak sekarang begitu melekat dengan iPad. Dimana pun, dan kapanpun, termasuk saat perjalanan jauh. Namun begitu, survei membuktikan bahwa masih banyak di antara mereka yang lebih senang menenteng boneka ‘Teddy Bear’ kesayangannya ketimbang tablet keluaran Apple tersebut. 

Survei dilakukan terhadap 500 Ibu yang merupakan pengunjung situs belanja NetVoucherCodes.co.uk. Berdasarkan hasil jajak pendapat, diketahui bahwa sebesar 82 persen dari mereka membawa iPad atau perangkat lainnya. Sementara, sebanyak 96 persen memilih untuk membawa Boneka ‘Teddy Bear’ atau selimut kesayangan anak saat menempuh perjalanan jauh.

“Ketika kecil, saya selalu membawa papan permainan. Kami akan memainkannya sepanjang waktu, terutama dalam perjalanan jauh menggunakan mobil. Kini, banyak yang beralih ke iPad karena mereka pikir dapat membuat anak-anak anteng,” komentar salah seorang responden, seperti disadur dari Digital Spy, Kamis (18/7/2013).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa hal yang paling mudah untuk dilakukan seorang Ibu dengan meminjamkan iPad-nya kepada anak-anak mereka. Sehingga, mereka bisa merasa terhibur selama berjam-jam sepanjang perjalanan.

“Pada dasarnya anak itu mudah merasa bosan bila berada dalam perjalanan jauh. Okeh karena itu, saya tidak terkejut jika gadget, seperti iPad bisa menjadi hiburan utama untuk mereka. Ini jelas menunjukkan bahwa teknologi menjadi bagian penting dari kehidupan kita sekarang. Meski dari segi persentase masih kalah dibanding Teddy Bear,” jelas salah seorang peneliti.

Berikut sepuluh benda yang dapat menghibur anak-anak di dalam mobil ketika sedang melakukan perjalanan jauh menurut hasil survei NetVoucherCodes.co.uk:

-    Teddy Bear kesayangan anak (96 persen)
-    Gadget, seperti iPad (82 persen)
-    CD atau iPod (74 persen)
-    Makanan dan minuman (71 persen)
-    Wipes (66 persen)
-    Mainan (52 persen)
-    Buku (43 persen)
-    Bantal dan selimut (26 persen)
-    Buku mewarnai dan krayon (15 persen)
-    Permainan papan seperti monopoli, dll (1 persen)

Penampakan Awan Gas Dekat Lubang Hitam Luar Angkasa

WASHINGTON - Penampakkan objek awan gas yang berada di luar angkasa muncul di sekitar lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bima Sakti. Astronom mengungkapkan, awan gas ini muncul menjelang 'kematian'nya di sekitar lubang hitam.

Dilansir Nature, Kamis (18/7/2013), astronom menjelaskan observasi mereka yang menunjukkan bahwa awan gas ini memanjang dan tampak seperti 'sepotong gula-gula'. Objek tersebut ditarik oleh gaya gravitasi lubang hitam, yang diharapkan akan menghancurkannya berkeping-keping dalam beberapa bulan mendatang.

Astronom Stefan Gillessen akan mengikuti setiap detail dari kematian awan gas tersebut. Fenomena tersebut menawarkan kesempatan langka, di mana peneliti bisa mempelajari lebih lanjut tentang aktivitas lubang hitam.

Gillessen dan timnya di Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics di Jerman menemukan gas awan ini yang dinamakan G2 pada 2011. Peneliti telah melacak gerakan G2 sejak beberapa tahun lalu menggunakan Very Large Telescope milik European Southern Observatory di Chili.

Penelitian yang dilakukan April lalu mengungkap kecepatan gerak awan gas tersebut. Sebagian besar gas bergerak dari Bumi menuju lubang hitam. "Awan gas ini berperilaku seperti komet yang berayun oleh Matahari," kata Gillessen. Peneliti melaporkan temuannya dalam Journal Astrophysical.

Awan luar angkasa yang memiliki massa tiga kali lipat dari Bumi ini tidak menunjukkan adanya sinar saat mendekati lubang hitam.  "Apa yang telah kita amati sejauh ini benar-benar konsisten dengan awan gas sederhana," pungkas Gillessen.

Alat Tes Darah Karya Remaja yang 96% Akurat

LISBON - Seorang mahasiswa asal Portugal merancang sebuah perangkat yang dapat menentukan golongan darah empat kali lebih cepat dibanding metode yang kerap digunakan saat ini. Sehingga akan lebih efisien bila digunakan dalam situasi darurat, misal harus transfusi darah.

Perangkat purwarupa portable yang dikembangkan oleh Ana Ferraz ini memiliki centrifuge kecil dengan wadah kecil untuk tempat pengujian sampel darah. Selanjutnya, darah akan dicampur dengan reagen (zat yang kerap digunakan untuk analisis bahan kimia) dan dimasukkan ke dalam perangkat untuk kemudian disambungkan dengan aplikasi pada smartphone, tablet, atau PC.

Menariknya, dilansir Mashable, Rabu (17/7/2013), purwarupa karya Ferraz ini dapat mengetahui golongan darah dalam waktu lima menit saja. Meski demikian, tingkat keakuratannya terjamin karena 96 persen akurat.

“Dengan penemuan ini kami mampu mengatasi masalah kesehatan, menyelamatkan nyawa, dan memudahkan proses transfusi darah dengan cepat serta efisien karena perangkat ini bersifat portable,” jelas Ferraz.

Microsoft mengatakan, ide Ferraz terinspirasi dari masih terdapatnya kesalahan manusia dalam mendeteksi golongan darah. Itu sebabnya, ia ingin membuat perangkat tes otomatis yang cepat untuk membantu menyelamatkan nyawa manusia dalam situasi darurat dan genting.

Inovasi Ferraz ini memenangkan Microsoft Imagine Cup Worldwide yang merupakan ajang penghargaan inovasi teknologi piranti lunak di kalangan pelajar. Ferraz sendiri berhasil menyabet gelar juara pertama dan membawa hadiah sebesar USD50 ribu atau sekira Rp501 juta-an.

Senin, 15 Juli 2013

Konsumsi Rokok & Alkohol Sebabkan Penurunan Kemampuan Otak

LONDON - Para peneliti dari University College London, Inggris, menemukan bahwa kombinasi antara merokok dan meminum minuman beralkohol dapat mempercepat penurunan kognitif. Hasil penemuan ini juga diterbitkan dalam British Journal of Psychiatry.

Dilansir Eureka Alert, Senin (15/7/2013), para peneliti mengungkapkan, mereka yang merokok sekaligus peminum berat dapat mengalami penurunan kemampuan kognitif lebih cepat sebesar 36 persen dibandingkan dengan mereka yang moderat (tidak dalam jumlah banyak).

Hal ini disebabkan, dampak gabungan antara merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol terhadap otak lebih besar ketimbang jumlah efek masing-masingnya. Guna melihat hal itu, tim peneliti mengamati 6.473 responden dewasa (4.635 laki-laki dan 1.883 perempuan) yang berusia antara 45-69 tahun yang telah mengonsumsi keduanya selama 10 tahun.

Di mana masing-masing responden ditanyakan tentang konsumsi rokok dan minuman beralkohol untuk dilakukan pengujian fungsi kognitif mereka, termasuk penalaran verbal, matematika, memori verbal jangka pendek, dan kefasihan lisan yang dinilai sebanyak tiga kali selama 10 tahun.

Hasilnya, tim peneliti menemukan bahwa perokok sekaligus peminum alkohol berat mengalami penurunan kemampuan otak sebesar 36 persen lebih cepat ketimbang mereka yang meminum tetapi tidak merokok. Hal ini dikarenakan, jumlah unit alkohol yang dikonsumsi meningkat drastis.

Misteri Samudera Pasifik 14.000 Tahun Terungkap

WASHINGTON - Ilmuwan berusaha mengungkap misteri samudera pasifik utara berusia 14 ribu tahun. Konon, samudera tersebut menyimpan teka-teki setelah beberapa ratus tahun ketika berbagai biota laut mulai berkembang pasca berakhirnya Zaman Es.
Dilansir Sciencedaily, Senin (15/7/2013), pada akhir Zaman Es, ketika dunia mulai memanas, di bagian samudera pasifik utara mulai diisi oleh organisme. Organisme tersebut seperti fitoplankton, amuba seperti foraminifera dan makhluk kecil lainnya, yang berkembang dalam jumlah besar.

Berdasarkan catatan peneliti, perkembangan organisme yang pesat tersebut berakhir secara misterius hanya beberapa ratus tahun kemudian. Para peneliti memiliki hipotesis bahwa besi memicu lonjakan kehidupan laut.

Akan tetapi, sebuah studi baru yang dipimpin oleh ilmuwan Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) dan rekan-rekannya di University of Bristol (Inggris), University of Bergen (Norwegia), Williams College serta Lamont Doherty Earth Observatory of Columbia University, menunjukkan besi tidak memainkan peran penting dalam pesatnya pertumbuhan organisme laut.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience, mengungkap bahwa mekanisme yang berbeda (badai sempurna sementara dari nutrisi dan cahaya), memacu kehidupan di pasca Zaman Es Pasifik.

Temuannya menyelesaikan konflik ide tentang hubungan antara besi dan produktivitas biologis selama periode di Pasifik Utara ini. "Banyak orang telah menempatkan banyak kepercayaan terkait besi dan pada kenyataannya, sebagai ahli kimia laut modern, saya telah membangun karir saya tentang pentingnya zat besi," jelas Phoebe Lam dari WHOI Associate Scientist.

Karena zat besi diketahui menyebabkan 'mekarnya' aktivitas biologis di Samudera Pasifik Utara saat ini, peneliti telah berasumsi bahwa zat besi memainkan peran penting pada di masa lalu. Ilmuwan meyakini bahwa gletser Zaman Es mulai mencair dan permukaan laut naik, sehingga merendam lempeng benua dan memunculkan kehidupan melalui kandungan zat besi.

"Studi ini menunjukkan beberapa kontrol pada mekarnya fitoplankton laut, bukan hanya besi," kata Ben Buesseler, ahli kimia kelautan WHOI. Ken merupakan peneliti yang memimpin sebuah lokakarya pada 2007 tentang fertilisasi zat besi modern.

Bagaimana Proses Kawin Dinosaurus?

WASHINGTON - Dinosaurus merupakan hewan terbesar yang pernah hidup di Bumi jutaan tahun lalu. Ilmuwan mencoba meneliti bagaimana proses kawin hewan masa lampau ini, sehingga bisa memiliki keturunan atau generasi.

Dilansir Machineslikeus, Senin (15/7/2013), ilmuwan percaya dinosaurus pernah 'berjaya' sekira 160 juta tahun lalu. Argentinosaurus, dinosaurus berleher panjang ini hampir memiliki tinggi tubuh dua meter dan bisa tumbuh dengan panjang 30 meter.

Hewan vertebrata atau bertulang belakang ini bisa memiliki berat tubuh 80 ton. Dengan bobot yang berat tersebut, peneliti 'penasaran' seperti apa proses kawin hewan purba tersebut.

Beberapa spekulasi mengungkap bahwa dinosaurus tidak memiliki penis. Namun, sebagian kalangan yakin bahwa proses kawin atau kopulasi diperlukan, sehingga dinosaurus jantan harus memiliki penis yang fleksibel.

Peneliti mengungkapkan, semua buaya jantan memiliki penis dan burung hidup yang paling primitif juga memiliki organ tersebut. Sehingga, dapat dikatakan bahwa dinosaurus juga memiliki penis.

Ahli biomekanik seperti profesor McNeill Alexander dari University of Leeds mengklaim bahwa ketika kawin, berat dinosaurus jantan bertumpu pada betina, seperti pada gajah. Menurutnya, ini akan memberi tekanan lebih besar pada saat kopulasi.

Profesor Roger Seymour dari Universitas Adelaide mempelajari jerapah yang kawin dan mengungkap bahwa tekanan darah jantan kira-kira dua kali lipat dari mamalia lainnya. Ini disebabkan karena jantung hewan berleher panjang memerlukan proporsi 75 persen lebih besar, oleh karena fisiologis leher dan kepala.

Hal serupa tampaknya juga berlaku untuk dinosaurus berleher panjang, yang bisa kawin dengan cara tertentu. Dengan demikian, dinosaurus berleher panjang yang memiliki tekanan darah tujuh kali lipat dari mamalia normal, tidak akan mengalami masalah ketika kawin dengan gaya yang menyerupai gajah.

Peneliti mengungkapkan, untuk hewan seukuran Tyrannosaurus (panjang 14 meter), organ efektif jantan diperlukan setidaknya sepanjang dua meter atau lebih. Kemungkinan paleontolog akan dapat menemukan fosil penis dinosaurus di masa yang akan datang.

Ilmuwan AS Sukses Ciptakan Sel Buatan

WASHINGTON - Ilmuwan dari Carnegie Mellon University (CMU) berhasil menciptakan sel buatan. Sel buatan ini diharapkan bisa berkontribusi terhadap bidang kesehatan atau bahan bakar seperti pengiriman obat, produksi biofuel dan biosensor.

Dilansir Machineslikeus, Senin (15/7/2013), bagian interior sel hidup merupakan tempat yang 'ramai', dipenuhi dengan protein dan molekul makro lainnya yang saling berdesakan. Tim ilmuwan di Carnegie Mellon University berhasil mendekatkan molekul ramai tersebut ke dalam sistem sel buatan.

Temuan ini dapat membantu menjelaskan bagaimana sel-sel telah beradaptasi dengan fenomena molekuler yang berdesakan, yang diawetkan melalui evolusi. Temuan ini juga bisa memberikan panduan bagi ahli biologi sintetis untuk mengembangkan sel buatan yang kelak bisa digunakan untuk bidang kesehatan serta bahan bakar ramah lingkungan.

"Ini adalah langkah kecil yang kami ambil dalam belajar bagaimana membuat sel buatan," kata Cheemeng Tan, peneliti Lane Center for Computational Biology. Ilmuwan menjelaskan, sebagian besar dari studi sistem biologi sintetik saat ini melibatkan penelitian kimia berbasis larutan, yang tidak melibatkan molekul yang padat.

Temuan dari studi CMU dan pelajaran terkait evolusi menyarankan bahwa peneliti bioengineers perlu membangun 'crowding' atau kerumunan ke dalam sel buatan. Ini dilakukan apabila sirkuit genetik sintetis berfungsi sebagaimana dalam sel nyata.

Tim peneliti mengembangkan sistem seluler buatan menggunakan komponen molekul dari bacteriophage T7. Bacteriophage T7 merupakan sebuah virus yang menginfeksi bakteri yang sering digunakan sebagai model dalam biologi sintetis.

Untuk meniru lingkungan intraseluler yang ramai, peneliti menggunakan berbagai jumlah polimer 'inert' untuk mengukur efek dari tingkat kepadatan yang berbeda.

"Sistem selular buatan memiliki potensi besar untuk aplikasi dalam pemberian obat, bioremediasi dan komputasi seluler. Temuan kami menggarisbawahi bagaimana para ilmuwan memanfaatkan mekanisme fungsi sel-sel alami untuk mengendalikan sistem seluler sintetis, serta sistem hibrida yang menggabungkan bahan sintetis dan sel-sel alami," jelas Tan.

Ilmuwan Pelajari DNA Ungkap Mikroba Misterius

CALIFORNIA - Ilmuwan telah menemukan gen dari 'mikroba materi gelap'. Mikroba ini sebelumnya belum pernah terungkap oleh sains hingga ilmuwan menggunakan terobosan teknologi DNA.

Dilansir ABC, Senin (15/7/2013), riset baru ini menyediakan informasi baru terkait genetik bakteri dan membantu peneliti untuk memperoleh gambar lebih detail tentang evolusi 'pohon kehidupan' (tree of life). Mikroba misterius ini menunjukkan pada sejumlah besar mikroba yang tidak mampu tumbuh di laboratorium.

Dengan demikian, kajian biologi dan genetika mikroba ini menjadi misteri bagi ilmu pengetahuan. Terkini, teknologi baru yang disebut pengurutan gen sel tunggal memungkinkan ilmuwan melakukan studi pada gen dari 29 kelompok mikroba ini.

"Menggunakan metode baru kita bisa membuat miliaran salinan genom dari sel tunggal. Ini tidak terpikirkan 10 tahun yang lalu," kata Tanja Woyke, ahli biologi molekuler dari DOE Joint Genome Institute, California.

Sebelum penelitian ini, para ilmuwan telah membangun sebuah 'tree of life' yang menggambarkan sejarah evolusi Bumi. Namun, informasi tentang garis keturunan mikroba masih kurang dan condong kepada studi bakteri yang dapat dipelajari di laboratorium.

Oleh karena itu, banyak cabang memiliki kesenjangan yang besar dan benar-benar tidak dikenal ilmu pengetahuan. "Dengan teknik DNA baru ini, kami dapat mengisi beberapa cabang 'tree of life' (pohon kehidupan)," kata Woyke. Woyke mengatakan bahwa ini membantu meningkatkan pemahaman tentang sejarah evolusi mikro-organisme.

Nih, Kalender Penanggalan Tertua di Dunia

EDINBURGH - Arkeolog mengklaim bahwa mereka telah menemukan kalender tertua di dunia. Ditemukan di sebuah lapangan Aberdeenshire di Skotlandia, kalender bulan ini diyakini berusia sekira 10 ribu tahun lalu.

Dilansir BBC, Senin (15/7/2013), penggalian yang dilakukan arkeolog di Crathes Castle menemukan serangkaian 12 lubang yang muncul meniru fase bulan serta melacak lunar (bulan). Penelitian ini dilakukan oleh tim arkeolog dari University of Birmingham.

Mereka meyakini monumen kuno ini diciptakan oleh para manusia zaman dahulu yang masih berburu dan mengumpulkan makanan. Kalender paling tua ini diyakini telah ada 100 abad lalu.

Serangkaian lubang yang meniru fase bulan ini kabarnya pernah digali pada 2004. Para ahli yang menganalisis situs mengungkap bahwa lubang tersebut kemungkinan berisi tiang kayu.

Kalender masa lampau ini dipercaya memiliki usia ribuan tahun lalu lebih 'jadul' ketimbang temuan monumen penanda waktu yang diciptakan di Mesopotamia. Laporan arkeolog diterbitkan dalam jurnal Internet Archaeology.

Kabarnya, lubang ini juga menunjukkan waktu bagi para pemburu masa lampau untuk mengetahui perjalanan waktu dan perubahan musim. Vince Gaffney, profesor Landscape Archaeology di Birmingham menjelaskan kalender tertua tersebut.

"Bukti menunjukkan bahwa masyarakat pemburu-pengumpul di Skotlandia keduanya memerlukan (kalender tersebut) dan kecanggihan untuk melacak waktu sepanjang tahun," kata Gaffney. Menurutnya, kalender tersebut juga digunakan untuk mengoreksi adanya pergeseran musim yang bisa terjadi hampir setiap 5.000 tahun sebelum munculnya kalender formal pertama.

Richard Bates dari University of St Andrews mengatakan penemuan itu memberi bukti baru yang menarik mengenai awal Mesolitikum di Skotlandia. "Ini adalah contoh awal dari struktur dan tidak ada situs sebanding terkenal di Inggris atau Eropa selama beberapa ribu tahun setelah monumen di Warren Field itu dibangun," jelas Richard.

Sabtu, 13 Juli 2013

Teleskop NASA Tangkap Keindahan Gambar Nebula Eskimo

CALIFORNIA – Sebuah teleskop luar angkasa milik badan antariksa Amerika Serikat (AS), NASA Chandra X-Ray belum lama ini berhasil mengambil gambar yang terpancar indah dari nebula NGC 239.

Sekelompok bintang yang tampak seperti gas pijar bercahaya yang dikenal juga dengan nama Nebula Eskimo ini berjarak sekira 4.200 tahun cahaya dari Bumi. Akan tetapi, para ilmuwan mengatakan nebula tersebut mulai mengalami kehabisan bahan bakarnya dan besar kemungkinan bisa mati.

“Ketika hal itu terjadi, maka bintang mulai terasa dingin dan semakin memperluas radiusnya hingga ratusan kali dari ukuran aslinya. Pada akhirnya lapisan terluar bintang akan tersapu oleh angin berkecepatan 50 ribu kilometer per hour wind meninggalkan panas inti,” terang NASA.

NASA juga menjelaskan bahwa suhu permukaan inti Nebula Eskimo mencapai sekira 50 ribu derajat celcius. Pada lapisan luarnya berhembus angin yang memiliki kecepatan hingga mencapai 6 juta kilometer per jam.

“Radiasi dari panasnya bintang ditambah dengan interaksi antara angin yang bertiup kencang dan lambat ini akan menciptakan selubung kompleks dan flamen dari nebula planet,” imbuhnya, seperti disitat Softpedia, Sabtu (13/7/2013).

Wikipedia menjelaskan, Nebula Eskimo pertama kali ditemukan oleh William Herschel pada 1787 lalu. Formasinya menyerupai kepala seseorang terbungkus tudung jaket karena dikekelilingi oleh gas yang terdiri dari lapisan luar bintang menyerupai Matahari.

Perdebatan Misteri Iklim Bumi dan Matahari Terjawab?

WASHINGTON – Para ilmuwan selama beberapa dekade ini berkutat mencari jawaban atas misteri ‘faint young Sun paradox’. Paradoks ini pertama kali dikemukakan oleh Carl Segan dan George Muller didasari dua fakta yang sulit untuk dipertemukan pada 1972.

 Adapun kedua fakta yang berlawanan tersebut menjelaskan bahwa bagaimana Bumi cukup hangat dan layak huni bagi kehidupan sejak tiga miliar tahun lalu, meskipun di saat yang sama Matahari sudah mulai meredup hingga 20 persen.

Selama bertahun-tahun lamanya berbagai solusi telah diusulkan untuk pemecahan masalah yang membingungkan ini. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa meski Matahari mulai meredup, tetapi angin bola panas itu lebih kuat. Sehingga, tetap dapat memancarkan panas ke Bumi.

Sementara ilmuwan lain berpendapat, tingkat karbon dioksida dan gas metana yang tinggi di atmosfer telah menciptakan efek rumah kaca yang menahan panas di planet ini. Tetapi, belum ada seorang pun yang mampu menemukan jalan tengah dari perdebatan ini.

Silang pendapat tersebut tidak mengurungkan niat seorang mahasiswa doktoral, Eric Wolf dari University of Colorado di Amerika Serikat (AS) untuk membuat sebuah model tiga dimensi (3D) terkait kompleksitas antara iklim Bumi dan Matahari yang disebut-sebut telah meredup 20 persen kala itu.

Dilansir LATimes, Sabtu (13/7/2013), Wolf mengungkapkan, hal ini dimaksudkan untuk ‘menambal’ model iklim sebelumnya yang menggunakan satu dimensi. Sehingga tidak memasukkan faktor iklim penting, seperti awan, angin, dan lautan es.

Sedangkan dalam model 3D yang dikembangkan Wolf menjelaskan, meski banyak lapisan es pada peiode Arkean yang membeku tetapi di saat yang sama cukup hangat untuk mendukung cairan (air) di khatulistiwa.

“Bahkan jika setengah dari permukaan Bumi berada di bawah titik beku, sementara setengah wilayah lainnya berada di atas titik beku seperti pada saat Arkean, planet kita tetap layak huni. Setidaknya, 50 persen lautan masih tetap terbuka,” kata Wolf.

Untuk membuat model 3D itu, Wolf menggunakan program komputer yang untuk meramalkan perubahan iklim masa kini. Diketahui Bumi pada 2,8 miliar tahun yang lalu tidak terdapat oksigen dan ozon, melainkan mengandung karbon dioksida dan gas metana lebih banyak. Disertai sedikit tanah dan awan pada saat itu.

Meski demikian, Wolf tidak dapat memastikan seperti apa iklim yang ada pada masa awal terbentuknya Bumi karena masih terlalu namual variable yang tidak dapat dipastikan, seperti berapa persisnya kandungan karbon dioksida dan metana di atmosfer.

Ia mengatakan bahwa dengan menggunakan model 3D kompleks yang dikembangkannya ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk menjawab misteri ‘faint young Sun paradox’ yang selama ini masih menjadi pedebatan.

Ilmuwan: Musik Bantu Keberhasilan Teknik IVF

MADRID – Sebuah percobaan yang dilakukan oleh tim peneliti asal Spanyol menunjukkan bahwa musik dapat membantu tingkat keberhasilan teknik In Vitro Fertilization (IVF).

Mereka mengatakan bahwa apabila sel telur yang sudah dibuahi dalam wadah berupa tabung diberi kesempatan untuk “mendengarkan” musik, maka memiliki kesempatan sebesar lima persen berhasil berkembang menjadi embrio atau janin.

Dilansir, Softpedia, Sabtu (13/7/2013), hal ini disebabkan oleh fakta bahwa musik mampu menghasilkan getaran kecil yang memberi manfaat bagi sel telur, seperti yang dilaporkan dalam situs Daily Mail.

“Getaran yang dihasilkan dari musik dapat memungkinkan embrio mendapatkan suasana lingkungan yang dinamis, sehingga memungkinkan munculnya beberapa keunggulan, terutama dalam hal menyingkirkan produk sisa yang bisa menghalanginya menuju rahim,” ungkap salah seorang peneliti, Dagan Wells.

Sebab secara teori, teknik IVF dilakukan dengan cara mengumpulkan isi dari tuba falopi atau rahim setelah terjadi ovulasi alami untuk dicampur dengan sperma. Selanjutnya, sel telur (ovum) yang sudah dibuahi (zigot) kemudian ditransfer ke dalam rahim pendonor.

Sehingga, tidak peduli jenis musik apa yang dipedengarkan, tim peneliti meyakini bahwa getaran pada irama lagu dapat membuka jalan mereka menuju rahim pendonor.

Dengan demikian, tembang lawas milik Madonna, Michael Jackson, atau bahkan band rock seperti Metallica dan Nirvana bisa dipergunakan untuk menyukseskan teknik IVF.

Teleskop Hubble Tangkap Planet Berwarna Biru Tua

CALIFORNIA – Para astronom menggunakan teleskop luar angkasa Hubble berhasil mengungkap warna sebuah  planet yang jauh mengitari bintang sekira 63 tahun cahaya dari Bumi. Planet tersebut terletak di konstelasi Vulpecula.

Dilansir Softpedia, Sabtu (13/7/2013), berdasarkan pengamatan mereka, planet ini memiliki warna biru tua. Tetapi, bukan berarti komposisi planet terdiri dari air.

Sebaliknya, mereka menduga komposisi planet yang dinamakan HD 189733 ini terdiri dari gas. Sehingga, sekilas planet ini terlihat jauh menyerupai Jupiter ketimbang Bumi. Di mana, karena adanya kandungan partikel reflektif pada awan yang memancarkan warna biru pada planet tersebut.

“Warna biru tua itu tampaknya konsisten dengan hamburan cahaya oleh molekul hydrogen di atmosfer,” ungkap salah satu astrofisikawan, Jonathan Fortney.

Jumat, 12 Juli 2013

Wah, AS Akan Bangun Taman Nasional di Bulan

WASHINGTON – Siapa yang tak mengetahui kisah keberhasilan tiga astronot NASA melakukan pendaratan di Bulan melalui misi Apollo 11, pada 1969. Akan tetapi, rupanya perjalanan mereka ke Bulan banyak meninggalkan barang-barang di permukaannya.

Anggota legislatif di Amerika Serikat (AS), Donna Edwards dan Eddie Bernice Johnson mengajukan usulan untuk dibangunnya sebuah taman nasional di Bulan. Hal ini dilakukan guna mencegah adanya alien atau astronot dari negara lain yang datang mendekati barang-barang bersejarah peninggalan Neil Armstrong, Buzz Aldrin dan Michael Collins.

“Saat ini banyak perusahaan komersial dari berbagai negara yang memiliki kemampuan untuk dapat mendarat di Bulan. Oleh karena itu, kami rasa perlu melindungi situs pendaratan Apollo Lunar untuk melestarikan sejarah,” ungkap Edwards, sebagaimana dikutip dari Softpedia, Kamis (11/7/2013).

“Pembangunan Historical Park ini menurut Undang-Undang akan semakin memperluas serta meningkatkan perlindungan situs Apollo Lunar. Selain itu, ini juga akan memberikan apresiasi lebih terhadap keberhasilan misi pendaratan di Bulan yang terukir sejarah Amerika,” lanjutnya.

Rencananya, Donna Edwards dan Eddie Bernice Johnson akan segera menyampaikan rancangan Undang-Undang ini kepada DPR. Jika disetujui, maka kurang lebih akan memakan waktu satu tahun untuk merealisasikan rencana pembangunan Apollo Lunar Landing Sites National Historical Park.

Video Cara Keramas ala Astronot di Luar Angkasa

WASHINGTON – Setelah sebelumnya astronot asal Kanada Chris Hadfield rajin mem-posting foto dan video tentang beragam aktivitasnya di luar angkasa, kini seorang astronot wanita dari NASA bernama Karen Nyberg juga unjuk gigi seputar perawatan rambutnya selama di stasiun luar angkasa (ISS).

Ya, sejak tiba di ISS pada 28 Mei lalu, Nyberg telah banyak menerima banyak pertanyaan seputar bagaimana caranya menjaga keindahan rambut panjangnya di ruangan yang memiliki tingkat gravitasi nol tersebut. Demikian disitat Rian, Jumat (12/7/2013).

Dalam video berdurasi 2 menit 58 detik di link ini, Nyberg menunjukkan bagaimana cara membersihkan rambutnya dengan sekantong air panas dan botol shampo tanpa bilas. Video tersebut diunggah pada Selasa 9 Juli lalu dan sudah disaksikan oleh 634.302 pemirsa.

“Kadang-kadang air akan menjauh dari Anda dan menangkapnya sebanyak yang Anda bisa,” ungkapnya sembari berusaha meraup tetesan air panas dari tangannya untuk diusap ke rambut pirangnya. Setelah diusap ke rambutnya, ia pun mengeringkannya dengan handuk dan merapikannya dengan sisir.

Menyadari keterbatasan pasokan air di atas ISS, ia juga mengatakan bahwa penggunaannya harus secara bijaksana. Sebagaimana pernah dijelaskan sebelumnya, di ISS terdapat sebuah perangkat untuk mendaur ulang segala cairan yang diproduksi oleh awak kapal untuk diproduksi menjadi air yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

Studi: Melukis Makanan Bantu Cara Diet

LONDON – Wanita selalu ingin memiliki bentuk tubuh yang ideal. Berbagai cara pun dilakukan untuk menjaga penampilannya tersebut. Salah satunya dengan cara diet atau membatasi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh.

Melihat kenyataan ini, tim peneliti mengklaim telah menemukan sebuah cara yang sangat mudah untuk membantu orang yang sedang menjalankan program diet. Termasuk ketika para wanita memasuki masa PMS (Premenstrual syndrome), di mana nafsu makan dapat dengan mudah meningkat. Demikian dilansir Softpedia, Jumat (12/7/2013).

Tim peneliti mengatakan bahwa orang-orang yang meluangkan waktu untuk menggambar makanan yang mereka inginkan saat itu bisa membantu mengurangi nafsu makan berlebih. Menariknya, metode ini dapat menjadi metode terbaik bagi orang yang gemar makan karena dapat membangkitkan suasana hati yang riang.

Rupanya, dengan menggambar makanan yang kita sukai seperti pizza, kue, dan sebagainya dapat meningkatkan suasana hati seseorang hingga 30 persen. Sehingga, mereka yang sedang berdiet tidak lagi merasa kelaparan ataupun terus-menerus ‘dihantui’ makanan tersebut.

Hal ini dikarenakan, otak manusia lebih menyukai segala sesuatu yang berbentuk gambar dan berwarna.

NASA Temukan 'Ekor' dalam Sistem Tata Surya

CALIFORNIA - Badan antariksa Amerika Serikat, NASA melalui Interstellar Boundary Explorer (IBEX) menangkap objek yang diyakini merupakan 'ekor' di sistem tata surya. Ilmuwan telah lama menduga keberadaaan 'ekor' tersebut, namun belum dapat mengobservasi secara langsung.

Dilansir Popsci, Kamis (11/7/2013), sistem tata surya tampaknya mengambil bentuk beberapa lobus (bentuk seperti daun semanggi tiga dimensi). Bentuk tersebut terbuat dari kombinasi partikel yang bergerak cepat dan lambat.

Pergerakan partikel tersebut kemudian membentuk ekor di solar wind (angin matahari) dalam heliosphere. Heliosphere merupakan gelembung partikel bermuatan di sekitar tata surya.

Partikel-partikel yang membentuk 'heliotail' tidak bersinar. Sehingga, objek tersebut sulit untuk terlihat. IBEX menggunakan teknologi pencitraan atom untuk mengukur partikel netral yang dihasilkan dari tabrakan atom dan partikel di sepanjang batas-batas heliosphere.

Ilmuwan mengatakan, banyak model telah menyarankan bentuk heliotail yang beragam. Bahkan, menurut ilmuwan, penampakan ekor tersebut bahkan tidak bisa diterka.

"Tapi kami sudah ada pengamatan. Kami selalu menggambar, di mana ekor heliosphere hanya menghilang," kata David McComas, peneliti dari IBEX. Para ilmuwan masih belum yakin seberapa panjang ekor di sistem tata surya tersebut. Penelitian mengenai Heliotail ini dijelaskan dalam makalah Astrophysical Journal.

NASA Siapkan Robot Cari Kehidupan Masa Lalu di Mars

CALIFORNIA – Belum genap satu tahun robot penjelajah milik NASA bernama Curiosity berkelana menjelajahi Mars, kini badan antariksa di Amerika Serikat (AS) tersebut tengah merencanakan misi robot berikutnya.

Seperti diketahui, Curiosity mulai menjalankan misinya di planet merah sejak Agustus 2012 lalu. Adapun tujuan utamanya yakni mencapai dasar Shrap Mountain yang terletak di tengah-tengah kawah ‘Gale’.

Rencananya, robot penjelajah berikutnya ini akan dikirim ke Mars pada 2020 mendatang. Robot tersebut akan dibangun dengan bahan dasar yang sama seperti Curiosity. Di mana, memiliki bodi lebih besar dibandingkan pendahulunya yaitu Spirit dan Opportunity. Demikian disitat Softpedia, Kamis (11/7/2013).

Meskipun robot berikutnya akan memiliki kesamaan fisik dengan Curiosity, namun dipastikan ia akan menerima instrumen ilmiah yang jauh berbeda. Saat ini NASA masih menunggu masukan dari para ilmuwan untuk merumuskan instrumen apa yang cocok diterapkan ke robot barunya nanti.

Bocoran yang ada, NASA sudah menggodok instrumen deteksi kehidupan. Walaupun robot penjelajah terdahulunya sudah dibekali instrumen untuk mencari tanda-tanda kehidupan masa lalu di planet merah tesebut, tetapi mereka tidak memiliki pendeteksi biomarker. Hal tersebut lah yang menjadikan selama ini sulit menemukan jejak kehidupan di permukaan Mars.

Sebagai informasi, Spirit dan Opportunity dirancang untuk mencari lingkungan berair. Sedangkan, Curiosity dirancang untuk mencari informasi mengenai kondisi yang menguntungkan bagi kehidupan di masa lalu Mars. Sementara, robot penjelajah berikutnya akan ditugaskan untuk mencari informasi mengenai tanda-tanda kehidupan masa lalu di Mars.

Kamis, 11 Juli 2013

Ilmuwan Ciptakan Ragi Sintesis Pertama di Dunia

LONDON - Tim peneliti asal Inggris mengklaim bahwa mereka berhasil menciptakan kromosom sintesis yang bisa dimasukan ke dalam ragi sintesis pertama di dunia. Temuan ini bisa membantu berkontribusi ilmuwan membuat vaksin, biofuel dan bahan kimia baru.

Dilansir BBC, Kamis (11/7/2013), tim di seluruh dunia membuat bagian lain dari gen yang akan dirakit untuk membuat ragi bernama Saccharomyces Cerevisiae. Pemerintah Inggris mengeluarkan dana untuk penelitian ini hampir 1 juta poundsterling, yang diharapkan akan selesai hingga 2017.

Biologi sintetik melibatkan perakitan gen buatan untuk membuat bahan baru dengan cara serupa yang insinyur lakukan untuk membuat mesin. Beberapa kalangan berpikir bahwa inovasi ini bisa membentuk dasar dari sebuah revolusi industri baru.

Manusia berhasil belajar bagaimana mengontrol beberapa aspek pada alam, dari bidang agrikultur hingga inseminasi buatan. Kini, ilmuwan asal negeri Ratu Elizabeth ini berhasil mengembangkan temuan di bidang biologi sintetik.

Sel hidup pertama di dunia dikendalikan sepenuhnya oleh DNA sintetis yang pernah dibuat pada 2010. Namun, temuan baru ini membawa sel bakteri tanpa nucleus (inti) dan ragi ini merupakan sel yang jauh lebih kompleks.

Yeast (ragi) merupakan organisme eukaryotic (eukariotik) yang berisi struktur kompleks yang menyimpan DNA dalam inti. Tanaman merupakan organisme yang jauh lebih kompleks ketimbang tanaman.

"Ragi telah berevolusi selama jutaan tahun, membuat energi dari gula dan menetralkan alkohol dan gas karbon dioksida. Sekarang kita memiliki kesempatan untuk menyesuaikan ragi lebih lanjut dan mengubahnya untuk pembuatan produk yang kompleks yang kita butuhkan untuk kehidupan modern," jelas Paul Freemont dari Imperial College London.

Indonesia 'Neraka' Bagi Satwa Liar

ACEH - Hewan liar setelah ditangkap di alam liar, kabarnya tersiksa di salah satu wilayah kota Kandang, Sumatera, Indonesia. Di daerah tersebut, seperti yang diberitakan Pravda.ru, Kamis (11/7/2013), dijuluki sebagai 'neraka' bagi para hewan liar, termasuk orangutan.

Aktivitas perdagangan hewan yang terancam punah ini oleh para pelaku pasar ilegal dialokasikan di pinggiran kota Kandang, Semenanjung Aceh di Pulau Sumatera, Indonesia. Daerah tersebut sebagai salah satu tempat yang paling 'kental' akan pelanggaran hak-hak binatang di dunia.

Terletak beberapa kilometer dari hutan lindung, pasar ilegal tersebut konon dikontrol oleh gangster lokal yang tak tersentuh. Para bandit ini juga mengendalikan pemburu liar yang menampilkan daftar belanjaan kepada pembeli.

Kemudian, hewan-hewan hasil perburuan ini dibawa ke pasar bersama dengan hewan hidup lainnya. Orangutan diketahui tinggal sementara dalam kandang yang kecil, tanpa cukup ruang untuk berdiri atau meregangkan tubuhnya.

Tidak hanya orangutan, hewan lain seperti trenggiling, beruang madu, kukang serta burung enggang. Sebagian besar dari hewan tersebut tercatat dalam daftar spesies yang terancam punah. Di kandang yang kecil tersebut, kabarnya beberapa hewan berada dalam kondisi sekarat, atau bahkan mati.

Mirisnya lagi, salah satu orangutan yang beruntung sengaja dilepas oleh pelaku dan dibebaskan ke alam liar lagi. Namun, keberuntungan hidupnya sangat pendek, sebab hewan tersebut ditembak beberapa puluh kali untuk bersenang-senang.

Informasi yang beredar mengungkapkan, sekira 6.000 ekor orangutan Sumatera (pongo abelii) terancam punah karena maraknya perusakan hutan yang menjadi habitatnya, perdagangan dan perburuan. Mereka tersebar di kawasan Aceh dan Sumatera Utara.

Manusia Tetap Berevolusi Hingga Masa Depan?

WASHINGTON - Penelitian terbaru mengungkap bahwa manusia terus berevolusi. Setelah mengalamai proses panjang, sebagaimana yang diungkap teori Darwin bahwa nenek moyang manusia merupakan Kera, maka manusia modern di tengah pesatnya peran teknologi akan menunjukkan evolusi.

Evolusi yang diakibatkan peran teknologi ini diyakini mampu membentuk kembali fisik dan mental manusia. Dilansir Guardian, Kamis (11/7/2013), ada sejumlah spekulasi baru-baru ini mengenai bentuk manusia.

Beberapa literatur, termasuk buku baru berjudul The Transhumanist Reader berisikan kumpulan tulisan dan filsafat terkait transhumanism. Istilah ini merujuk pada sebuah pergerakan yang menyatakan bahwa peningkatan kondisi manusia melalui teknologi adalah baik, bahkan penting dan tidak terelakkan.

Lebih ekstrem lagi, seperti yang pernah dilaporkan Dailymail awal bulan ini, spekulasi mengungkap bahwa bagaimana manusia bisa berevolusi dan memiliki semacam paruh, persis Pufferfish (ikan buntal). Meskipun demikian, evolusi dianggap sebagai proses yang rumit.

Evolusi juga merupakan proses yang lambat. Spekulasi lainnya yang bernada 'logis', mengungkap bahwa bisa saja manusia akan berevolusi dengan merubah warna kulit, kemampuan mendengar dengan lebih selektif, mempunyai sayap, tulang yang lebih fleksibel, serta memiliki tentakel (sebagai alat peraba atau perangkap).

Meskipun kedengarannya aneh, namun ilmuwan beranggapan bahwa kemungkinan manusia bisa beradaptasi dengan interaksi yang lebih khas dengan teknologi melalui keyboard atau layar sentuh. Seperti diketahui, tangan manusia memiliki ketangkasan dan bergerak secara halus.

Meningkatnya kebutuhan untuk menggunakan antarmuka secara lebih teknis, maka evolusi bisa saja terwujud. Evolusi juga mendorong manusia untuk mengembangkan digit yang lebih fleksibel ketimbang saat ini, yang memungkinkan manusia untuk dapat mengetik lebih cepat.

Inilah Teleskop Luar Angkasa Baru Milik NASA

CALIFORNIA - James Webb Space Telescope besutan badan antariksa Amerika Serikat, NASA, siap meneruskan tugas teleskop Hubble. Ilmuwan NASA mengungkapkan, teleskop James Webb Space ini dijadwalkan meluncur di 2018.

Dilansir Space, Kamis (11/7/2013), teleskop anyar ini akan bertugas menyelidiki objek di luar angkasa untuk mengungkap sejarah alam semesta pasca peristiwa ledakan dahsyat atau Big Bang. Peristiwa tersebut diyakini ilmuwan sebagai cikal bakal terbentuknya berbagai macam planet di alam semesta.

Para ilmuwan berencana untuk menggunakan teleskop dengan teknologi inframerah untuk mencari galaksi pertama yang terbentu di alam semesta. Apa keunggulan James Webb Space Telescope (JWST)? Teleskop ini memiliki kemampuan untuk melihat objek luar angkasa dengan menembus debu kosmik.

Dengan penglihatan yang lebih canggih ini, JWST diharapkan dapat menemukan sistem planet yang baru terbentuk. Selain itu, teleskop ini digunakan untuk mencari asal-usul kimia yang membentuk kehidupan di sistem tata surya.

Kabarnya, NASA menggelontorkan dana USD8,8 miliar untuk proyek teleskop mutakhir tersebut. JWST juga dimanfaatkan guna mencari objek luar angkasa yang unik dan mampu mengabadikan gambar melalui foto menakjubkan seperti teleskop pendahulunya, Hubble Space Telescope.

"Dijadwalkan untuk meluncur di 2018, James Webb Space Telescope (JWST) akan mengorbit sekira 930 ribu mil (1,5 juta kilometer) dari Bumi. JWST akan menjaga cerminnya pada temperatur minus 388 derajat Fahrenheit (minus 233 derajat Celcius)," tulis deskripsi mengenai penjelasan teleskop baru tersebut.

Bintang Baru Raksasa Lahir di Galaksi Bima Sakti

CALIFORNIA - Astronom baru-baru ini mengumumkan penemuan bintang baru yang berukuran besar. Bintang yang dijuluki 'Supersun' ini lahir di galaksi Bima Sakti.

Dilansir Time, Kamis (11/7/2013), astronom berpikir bahwa bintang yang sangat awal (baru lahir) di alam semesta ini merupakan 'monster'. Bintang raksasa tersebut konon memiliki ukuran 100 kali lipat lebih besar ketimbang matahari sistem tata surya.

Bintang baru tersebut mampu berpijar melalui bahan bakar nuklir yang dimilikinya selama beberapa juta tahun sebelum meledak dalam peristiwa cataclysmic yang dikenal dengan nama supernovas. Astronom melalui berbagai pengukuran percaya bahwa ledakan supernovas ini merupakan cikal bakal terbentuknya bintang baru di alam semesta.

Astronom meyakini bintang yang terbentuk dalam waktu miliaran tahun ini memiliki perbedaan, khususnya dari segi ukuran. Bintang-bintang yang paling umum di Bima Sakti ialah 'M-dwarfs', yang memiliki ukuran hanya setengah dari matahari, namun memiliki jumlah delapan kali lipat lebih banyak.

Galaksi Bima Sakti kabarnya memiliki beberapa bintang masif, tetapi jumlahnya sedikit. Bintang masif di galaksi ini hanya satu dari 10 ribu bintang lainnya dan itu pun telah mati.

Astronom melaporkan temuan mereka dalam jurnal Astronomy & Astrophysics. Mereka menggunakan bantuan teleskop Atacama Large Millimeter-submillimeter Array (ALMA), yang digunakan selama empat bulan.

"Tidak hanya bintang-bintang langka. Namun, kelahiran mereka (bintang baru) sangat cepat dan 'masa kecil' mereka sangat pendek. Sehingga, menemukan objek masif di awal evolusinya merupakan hasil yang spektakuler," jelas peneliti dari University of Manchester di Inggris, Gary Fuller.

Astronom menangkap bintang baru ini dalam bentuk formasinya, tanpa awan gas dingin serta debu yang mengambang. Jarak bintang ini ialah 11 ribu tahun cahaya dari Bumi.

Rabu, 10 Juli 2013

Nih, Personal Helikopter Karya Anak Bangsa

JAKARTA - Anak bangsa mulai unjuk kemampuan, melalui situs berbagi video, YouTube, Rossy Windo coba memamerkan sebuah temuannya, Personal Helikopter. Diunggah pada 30 Juni lalu, video ini disaksikan puluhan pasang mata.

Melalui keterangan tertulis yang diterima Okezone, Selasa (9/7/2013), pria berumur 30 tahun ini menjelaskan sebuah helikopter dengan kemampuan terbang solo. Ia mengklaim bahwa temuannya ini bisa membawa seorang awak hingga bobot 70kg.

Untuk menciptakan Personal Helikopter, Rossy mengaplikasikan teori catting blade. Menggunakan dua baling-baling yang berputar berlawanan arah. "Cara ini sangat efektif menghasilkan daya angkat yang lebih kuat," terangnya melalui deskripsi video 'Karya Anak Bangsa Uji Coba Helikopter #1'.

Catting blade, kata Rossy juga berfungsi sebagai antitorque reduksi efek putar. Dengan begitu helikopter tak memerlukan baling-baling ekor (tail-blade). "Saya melakukan uji-coba untuk mengetahui kesempurnaan kualitas bahan, konstruksi serta kestabilan baling-baling saat berputar. Semua bahan yang digunakan saya pilih berdasarkan keahlian saya dalam rekayasa bahan dan konstruksi," lanjutnya.

Kendati diklaim mampu membawa seorang awak dengan bobot 70kg, sayangnya video yang berdurasi 15 detik itu tidak memperlihatkan Personal Komputer meninggalkan landasan.

"Tahap selanjutnya adalah rebuilding masih menggunakan bahan yang semua alternatif kendalanya minim peralatan & bengkel yang bisa membantu hal ini berpengaruh terhadap lama waktu pembuatan dalam rebuild project helikopter #2 nantinya," terangnya menjelaskan bahwa proyek ini belum sepenuhnya rampung. Dalam deskripsi videonya, Rossy meminta masukan dan kritikan.

Ingin ke Mars, Bocah 7 Tahun Kirim Surat ke NASA

NEW YORK – Setiap anak memiliki cita-cita ingin menjadi apa ketika dewasa nanti. Tak terkecuali Dexter yang bermimpi untuk dapat menjadi astronot.

Lucunya, bocah berusia tujuh tahun ini mengirimkan surat ke badan antariksa milik Amerika Serikat (AS), NASA. Isinya mengungkapkan bahwa ia ingin menjadi relawan untuk mengikuti program bermukim di Mars. Berikut isi surat yang ditulis tangan langsung oleh Dexter:

Untuk NASA, namaku Dexter. Aku dengar kalian akan mengirimkan dua orang astronot ke Mars dan aku ingin ikut serta, tapi masih berumur 7 tahun. Jadi aku tidak bisa. Aku tetap ingin bisa mengikuti jejaknya di masa yang akan datang. Apa yang harus aku lakukan untuk menjadi seorang astronot?

Ya, sebagaimana diketahui NASA memiliki sebuah misi menjajal luar angkasa. Untuk itu, mereka akan melakukan uji coba Hawaii Space Exploration Analog and Simulation (HI-SEAS) dengan menempatkan enam orang non-astronot untuk bertahan hidup di planet merah tersebut selam empat bulan lamanya. Rencananya, pesawat luar angkasa ke Mars akan diluncurkan pada 2030 mendatang.

Dilansir Softpedia, Rabu (10/7/2013), menanggapi surat itu, NASA pun mengiriminya surat balasan. Isinya menarik, badan antariksa itu berpesan agar Dexter memperoleh nilai yang bagus di sekolahnya kemudian mencari informasi lebih banyak lagi tentang NASA dan astronot.

Perjalanan Panjang Curiosity Mencapai Mount Sharp di Mars

CALIFORNIA – Robot penjelajah Mars milik National Aeronautics and Space Administration (NASA), Curiosity, akhirnya melakukan perjalanan terpanjangnya selama berada di planet merah. Di mana, ini akan menjadi target survei terakhirnya.

Adalah Mount Sharp yang menjadi tujuan utama misi akhir robot canggih berpenggerak roda ini. Gunung dengan ketinggian 3,4 mil (sekira 5.500 meter) ini terletak di tengah-tengah kawah Gale.

Dikutip Softpedia,Rabu (10/7/2013), perjalanan pertama menuju pegunungan itu dari daerah Glenelg, lokasi di mana ia pertama kali mendarat, telah dilakukan pada 4 Juli lalu dengan melaju hingga 59 kaki (sekira 18 meter).

Selanjutnya, pada 7 Juli lalu Curiosity kembali melaju hingga 131 kaki atau sekira 40 meter. Diperkirakan jarak yang harus ditempuhnya masih panjang, yakni mencapai sekira lima kaki atau sekira delapan kilometer lagi untuk sampai ke dasar gunung.

Para peneliti memprediksi, Curiosity minimal akan memakan waktu hingga satu tahun untuk dapat mencapai dasar gunung. Meski kemungkinannya kecil, tetapi robot penjelajah ini diharapkan dapat memenuhi tujuan misinya pada 2014 mendatang.

Ditemukan Spesies Tikus Kesturi Baru di Hutan Vietnam

HANOI – Tim peneliti belum lama ini menemukan spesies tikus kesturi baru di Vietnam. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal edisi terbaru ZooKeys, spesies ini dinamakan Crocidura spaensis.

Penemuan ini merubah pandangan peneliti yang semula meyakini bahwa hutan di negaranya hanya menjadi rumah bagi tiga varietas saja. Jenis tikus kesturi baru ini diketahui memiliki struktur genetik yang berbeda dari tiga jenis lainnya.

“Studi kami awalnya hanya fokus pada tiga spesies Crocidura di Vietnam yakni C. Attenuata, C. Tanakae, dan C. Wuchihensis. Lalu, kami menemukan spesies keempat yang belum terdeskripsikan melalui analisis molekuler,” jelas spesialis Paulina Jenkins, seperti dikutip dari Mongabay, Rabu (10/7/2013).

“Sementara, studi molekuler yang sudah ada mengonfirmasi hasil morfologi kontemporer. Di mana, hasil tersebut menunjukkan ada beberapa morfologis yang mirip tetapi secara molekuler taksa berbeda,” lanjutnya.

Dengan lebih dari 180 spesies yang ditemukan di seluruh Dunia, Crocindura merupakan spesies terbesar dari setiap genus pada mamalia. Tikus ini tergolong omnivora (pemakan daging dan tumbuh-tumbuhan) yang umum mengonsumsi biji, buah, dan hewan invertebrata lainnya.

Sejak 1960-an hingga 1990-an, Vietnam dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki tingkat deforestasi tertinggi di dunia. Namun akibat penutupan hutan yang terjadi di seluruh penjuru negara meningkat, maka banyak habitat beserta spesies terutama mamalia berbadan besar berisiko punah.

Hutan Kuno Bawah Laut 50 Ribu Tahun

MEKSIKO CITY – Sekelompok penyelam baru-baru ini menemukan sebuah hutan kuno yang telah terkubur di dasar laut hingga 50 ribu tahun lamanya. Hutan yang dinamakan Cypress Forest Bald terletak di Teluk Meksiko dengan kedalaman sekira 60 kaki atau sekira Rp18,4 meter.

Diduga, hutan ini tenggelam akibat hantaman dahsyat Badai Katrina. Adapun, hutan kuno dengan luas area 0,5 mil atau sekira 0,8 kilometer ini terdiri dari kayu dan tunggul (pangkal pohon yang masih tertanam di dalam tanah sehabis ditebang).

Nelayan setempat juga kerap melihat banyak ikan dan satwa laut yang senang berkumpul di hutan bawah laut ini yang sudah dianggap sebagai habitatnya yang ‘pas’. Demikian dilansir Softpedia, Selasa (9/7/2013).

Para penyelam menjelaskan, sisa-sisa pohon kuno di hutan Cypress kuno hingga kini masih terjaga dengan baik. Hal ini dikarenakan hutan ini telah melewati ribuan tahun di lingkungan bebas oksigen.

“Anda akan merasa seperti di negeri dongeng ketika melihatnya secara langsung. Ini bagaikan kolam hutan kuno di tengah dasar laut,” ujar salah satu anggota penemu Ben Raines.

Para peneliti ingin menjelajahi hutan kuno ini lebih lanjut. Mereka berharap mendapatkan sokongan dana bantuan guna memelihara biota laut tersebut.

RUU Keantariksaan Resmi Menjadi UU

JAKARTA - DPR akhirnya mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Keantariksaan menjadi UU dalam sidang paripurna, Salasa (9/7/2013). Pengesahan RUU ini untuk menjamin kegiatan keantariksaan nasional, sehingga jelas payung hukumnya.

Menurut Ketua Komisi VII Soetan Bhatugana, posisi geografis Indonesia yang dilewati garis khatulistiwa menjadikan Indonesia ketergantungan keantariksaan.

"Sehingga, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kemaslahatan masyarakat seperti di bidang telekomunikasi yang sudah diamanatkan UUD 1945," kata Soetan, saat sidang paripurna di Gedung DPR, Senayan, Selasa (9/7/2013).

"Saat ini bidang tersebut belum bisa menjawab keantariksaan ke depan untuk itu perlu payung hukum," ujarnya lagi.

Namun sebelum diketok palu untuk disahkan oleh Wakil Ketua DPR Pramono Anung, sempat ada interupsi dari anggota Komisi III Dimyati Natakusuma.

Politikus PDIP ini menilai, RUU Kenatariksaan Bab IX tentang kerjasama dengan pihak asing, harus ada laporan yang akuntabel. "Pihak asing jangan sampai mengganggu kegiatan keantariksaan ini," imbuhnya.

Tak hanya itu, dia juga menyoroti Pasal 64 tentang siapa penanggung jawab dalam penanggulangan kecelakaan wahana antariksa.

"Disini (UU Keantariksaan) hanya tertulis pejabat, siapa pejabat dimaksud. Jangan sampai membuat UU membingungkan penjalan kebijakan," tuturnya.

Menanggapi itu, Pramono Anung mengatakan intrupsi hanya akan dimasukkan ke dalam catatan rapat tanpa adanya perubahan UU Keantariksaan lagi.

Selasa, 09 Juli 2013

Ilmuwan: Manusia Bakal Punya Paruh Pengganti Gigi

SOUTH YORKSHIRE – Ahli biologi dari Sheffield University di Inggris memprediksi dalam beberapa juta tahun dari sekarang, manusia akan mengucapkan selamat tinggal kepada giginya. Sebab, akan terjadi evolusi di mana gigi berganti dengan paruh menyerupai moncong.

“Ada kemungkinan di mana manusia bisa memiliki paruh layaknya ikan buntal,” kata Dr. Gareth Fraser dalam kutipannya di situs Telegraph. Demikian dilansir Softpedia, Senin (8/7/2013).

Fraser menjelaskan bahwa beberapa tahun mendatang, manusia akan terlahir sebagai spesies baru yang berdiri sendiri yang jelas berbeda dari yang sudah ada kini. Di mana, manusia diprediksi mengalami perubahan pola makan yang menyebabkan struktur gigi terbatas sudah tidak lagi sesuai.

Akibatnya, manusia di masa datang hanya akan memiliki dua set gigi ketika mereka masih bayi. Kemudian, ketika menginjak usia dewasa maka ia hanya akan memiliki satu gigi saja untuk berganti menjadi paruh sebagi bentuk penyesuaian dirinya.

Untuk itu, Fraser meneliti apa alasan di balik manusia yang hanya mengalami dua kali suplai set gigi. Sementara itu, ikan hiu bisa menumbuhkan gigi dalam dua minggu sekali. Rupanya, hal ini dipengaruhi oleh sel ‘gigi peri’ yang memacu pertumbuhan gigi.

“Tidak seperti gigi, paruh dapat bertahan dalam rangkaian waktu. Selain itu, paruh akan terlihat lebih kuat dan praktis,” tutup Fraser. Rencananya, ia akan memaparkan identifikasi regenerasi ini dalam sebuah konferensi di Barcelona pertengahan bulan ini.

Teknik Baru IVF Tingkatkan Kesuksesan Pemilihan Embrio

LONDON – Para peneliti mengklaim telah berhasil mengembangkan suatu teknik yang memungkinkan pasangan untuk memiliki bayi dengan cepat dan biaya murah dengan teknik In Vitro Fertilization (IVF).

Tim peneliti dari Oxford University Inggris dan para ahli kesuburan di Amerika Serikat (AS) memaparkan temuan ini dalam sebuah pertemuan Human Reproduction and Embryology.  Sekira lima juta bayi terlahir menggunakan teknik IVF di seluruh dunia.

Meski demikian, hanya ada satu dari tiga siklus IVF yang benar-benar sukses berbuah kehamilan. Dilansir Channel4, Senin (9/7/2013), Dr. Dagan Wells dari Departemen Obstetri dan Ginekologi dari Nuffield mengatakan bahwa pada dasarnya pemilihan benih embrio harus disesuaikan dengan sel telur.

“Embrio hasil fertilisasi dari siklus IVF dipilih berdasarkan tingkat ‘kesehatannya’. Tapi, sebuah teknik baru menjelaskan bahwa semua embrio memiliki potensi cacat akibat kurangnya jumlah kromosom. Di mana, normalnya manusia memiliki 23 pasang kromosom,” jelas Wells mengenai penyebab utama kegagalan embrio.

Teknik ini menggunakan pendekatan yang dapat melihat urutan gen yang dikenal sebagai “next generation sequencing” pada embrio. Prosesnya, sebuah sel tunggal diambil dari dalam tabung yang berisi campuran isi dari tuba falopi atau rahim dengan sperma. Sel ini harus diperiksa terlebih dahulu kromosomnya sebelum ditanamkan ke dalam rahim pendonor atau calon Ibu.

Selanjutnya, next generation sequencing akan menampilkan informasi genetik yang jauh lebih cepat ketimbang metode sebelumnya. Tetapi hingga kini peneliti masih melakukan uji klinis lebih lanjut mengenai keefektifan teknik ini dalam IVF.

Jika terbukti efektif dalam uji klinis, maka secara signifikan dapat mengurangi kemungkinan kelainan kromosom pada embrio. Tak hanya itu saja, besar kemungkinan juga akan menekan biaya teknik IVF sehingga dapat lebih ramah di kantong.

Studi: Rutin Minum Bir Dapat Merusak Fungsi Otak

MADRID – Beberapa ilmuwan pernah mengemukakan bahwa kandungan dalam bir dapat membuat arteri lebih fleksibel dan melancarkan aliran darah. Namun di sisi lain, tidak sedikit juga yang menyatakan bahwa minuman beralkohol dapat merusak fungsi otak.

Salah satunya seperti yang dipaparkan oleh tim peneliti dari University of Santiago de Compostela di Spanyol, orang yang mengonsumsi bir sebanyak tiga gelas per pekan dapat memperlambat fungsi kerja otak hingga 20 persen. Demikian dilansir Softpedia, Selasa (9/7/2013).

Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menyelesaikan berbagai tugasnya. Namun, bukan berarti otak harus bekerja lebih keras dalam memproses isyarat yang diterimanya, seperti yang dijelaskan oleh situs The Inquisitr.

Untuk meneliti seberapa besar efek konsumsi bir terhadap otak manusia,  para peneliti memantau beberapa siswa yang dibagi menjadi dua kelompok selama tiga tahun. Kelompok pertama terdiri dari beberapa peminum pesta (binge drinkers) yang merupakan siswa-siswa yang rutin mengonsumsi bir minimal tiga liter dalam sepekan, sedangkan kelompok lainnya terdiri dari mereka yang jarang mengkonsumsi bir.

Hasilnya ketika kedua kelompok siswa diberikan tes yang sama, otak mereka yang secara teratur minum bir terlihat harus bekerja lebih keras untuk dapat menyelesaikan berbagai tugas yang diberikan, sebaliknya dengan kelompok yang jarang mengonsumsi minuman beralkohol tersebut.

“Binge drinking memiliki risiko lebih besar tidak hanya dalam hal keamanan, tetapi juga kesehatan mereka di masa depan. Ini menunjukkan bahwa kita perlu mengubah budaya konsumsi minuman beralkohol terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa,” ucap direktur kelompok Alcohol Concern, Emily Robinson dalam kampanyenya.

Lebih jauh, tim peneliti juga menduga bahwa jenis minuman beralkohol lainnya juga memiliki dampak yang sama apabila tidak dikonsumsi dalam jumlah sedang.