Senin, 15 Juli 2013

Ilmuwan AS Sukses Ciptakan Sel Buatan

WASHINGTON - Ilmuwan dari Carnegie Mellon University (CMU) berhasil menciptakan sel buatan. Sel buatan ini diharapkan bisa berkontribusi terhadap bidang kesehatan atau bahan bakar seperti pengiriman obat, produksi biofuel dan biosensor.

Dilansir Machineslikeus, Senin (15/7/2013), bagian interior sel hidup merupakan tempat yang 'ramai', dipenuhi dengan protein dan molekul makro lainnya yang saling berdesakan. Tim ilmuwan di Carnegie Mellon University berhasil mendekatkan molekul ramai tersebut ke dalam sistem sel buatan.

Temuan ini dapat membantu menjelaskan bagaimana sel-sel telah beradaptasi dengan fenomena molekuler yang berdesakan, yang diawetkan melalui evolusi. Temuan ini juga bisa memberikan panduan bagi ahli biologi sintetis untuk mengembangkan sel buatan yang kelak bisa digunakan untuk bidang kesehatan serta bahan bakar ramah lingkungan.

"Ini adalah langkah kecil yang kami ambil dalam belajar bagaimana membuat sel buatan," kata Cheemeng Tan, peneliti Lane Center for Computational Biology. Ilmuwan menjelaskan, sebagian besar dari studi sistem biologi sintetik saat ini melibatkan penelitian kimia berbasis larutan, yang tidak melibatkan molekul yang padat.

Temuan dari studi CMU dan pelajaran terkait evolusi menyarankan bahwa peneliti bioengineers perlu membangun 'crowding' atau kerumunan ke dalam sel buatan. Ini dilakukan apabila sirkuit genetik sintetis berfungsi sebagaimana dalam sel nyata.

Tim peneliti mengembangkan sistem seluler buatan menggunakan komponen molekul dari bacteriophage T7. Bacteriophage T7 merupakan sebuah virus yang menginfeksi bakteri yang sering digunakan sebagai model dalam biologi sintetis.

Untuk meniru lingkungan intraseluler yang ramai, peneliti menggunakan berbagai jumlah polimer 'inert' untuk mengukur efek dari tingkat kepadatan yang berbeda.

"Sistem selular buatan memiliki potensi besar untuk aplikasi dalam pemberian obat, bioremediasi dan komputasi seluler. Temuan kami menggarisbawahi bagaimana para ilmuwan memanfaatkan mekanisme fungsi sel-sel alami untuk mengendalikan sistem seluler sintetis, serta sistem hibrida yang menggabungkan bahan sintetis dan sel-sel alami," jelas Tan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar