CALIFORNIA - Sebagian peneliti percaya bahwa dinosaurus merupakan
hewan berdarah dingin. Penelitian terbaru mengungkap bahwa hewan purba
bertubuh raksasa merupakan hewan berdarah panas.
Yang dimaksud
hewan berdarah dingin ialah, kondisi temperatur tubuh yang bervariasi
menyesuaikan dengan lingkungan. Berbeda dengan hewan berdarah dingin
atau ektoterm, hewan berdarah panas merupakan hewan dengan suhu tubuh
yang relatif konstan atau tetap.
Dilansir Vr-zone, Kamis
(18/7/2013), profesor Roger Seymour dari University of Adelaide
menatakan jika dinosaurus berukuran besar merupakan jenis hewan berdarah
dingin, maka hewan tersebut tidak akan mampu mempertahankan kemampuan
fisik yang membantu mereka menjadi 'penguasa' jutaan tahun lalu.
Buaya
air asin modern merupakan hewan buas yang memiliki lapisan otot. Untuk
mempertahankan suhu tubuh yang baik, buaya berbobot satu ton tersebut
berendam di bawah sinar matahari sepanjang hari.
"Dinosaurus
besar bisa melakukan hal yang sama dan menikmati suhu tubuh hangat
tanpa perlu untuk menghasilkan panas dalam sel mereka sendiri melalui
pembakaran energi makanan seperti hewan berdarah panas," jelas Seymour.
Seymour
dan tim peneliti dari Monash University, University of California dan
Wildlife Management International meneliti darah dan mengukur laktat
(senyawa) otot dari buaya berbobot 200 kilogram. Mereka menganalisis
sampel reptil besar tersebut.
Hasil analisis menunjukkan bahwa
buaya hanya dapat menghasilkan 14 persen dari daya otot mamalia pada
kegiatan puncak, dan menurun dengan meningkatnya ukuran tubuh. Menurut
Seymour, kurangnya produksi kekuatan otot sebanding dari buaya berdarah
dingin dengan mamalia yang berukuran sama.
Ini menunjukkan bahwa
hewan berukuran besar, seperti dinosaurus yang menyerupai buaya
merupakan hewan berdarah panas. "Hasil lebih lanjut menunjukkan bahwa
buaya berdarah dingin memiliki kekurangan, yakni tidak hanya kekuatan,
tetapi juga daya tahan," ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan,
meski ada kesan bahwa buaya air asin adalah hewan yang sangat kuat,
dinosaurus yang menyerupai buaya tidak bisa bersaing dengan baik
terhadap dinosaurus yang menyerupai mamalia dengan ukuran yang sama.
Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa dinosaurus, nenek moyang
mamalia (berdarah panas) memiliki kemampuan biologis yang lebih kuat
ketimbang hewan berdarah dingin saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar