MOSCOW - Gelombang kejut yang dihasilkan meteor Rusia
pada Februari 2013 ternyata masih terdeteksi oleh radar peneliti.
Diketahui batu luar angkasa yang pernah meledak di atas langit wilayah
Chelyabinsk, Rusia ini mencederai hingga lebih dari 1.000 penduduk setempat.
Dilansir Abc.net, Senin (1/7/2013), ketika meteor menghantam atmosfer Februari lalu, benda luar angkasa
tersebut menghasilkan guncangan dahsyat yang menghempas kota
Chelyabinsk. Peristiwa tersebut merusak bangunan dan menyebabkan ribuan
korban luka-luka, yang sebagian besar akibat terkena pecahan kaca.
Analisis
daya yang dikumpulkan melalui detektor global mengungkap bahwa
gelombang kejut tersebut tetap melesat, bahkan kabarnya sudah
mengelilingi Bumi sebanyak dua kali. Peneliti mendapatkan data melalui
alat pendeteksi gelombang akustik frekuensi ultra-rendah.
Operasi
jaringan International Monitoring System (IMS) oleh Comprehensive
Nuclear-Test-Ban Treaty Organization (CTBTO) menggunakan alat pendeteksi
bukti infrasound untuk pengujian nuklir. Pada pagi hari ketika
peristiwa ledakan meteor Rusia itu terjadi, tim menangkap kekuatan besar
dari gelombang kejut yang dihasilkan.
Akan tetapi, sinyal
tersebut bukan berasal dari senjata nuklir, melainkan potongan batu luar
angkasa berkecepatan tinggi dengan berat sekira 10 ribu ton yang
meluncur di atas langit Rusia. "Untuk pertama kalinya sejak pembentukan
jaringan infrasonik IMS, beberapa sinyal yang melibatkan gelombang yang
melakukan perjalanan dua kali putaran dunia telah diidentifikasi dengan
jelas," tulis Le Alexis Pichon, ilmuwan Atomic Energy Commission di
Prancis.
Tim Le Alexis Pichon menggunakan data dari 20 stasiun
IMS di seluruh dunia untuk mengestimasi energi yang dihasilkan oleh
meteor Rusia yang terjadi beberapa bulan lalu. Temuan ini dipublikasikan
dalam jurnal Geophysical Research Letters.
Meteor yang melesat
di langit Siberia bagian barat ini memasuki atmosfer Bumi pada pukul
09:20 a.m waktu setempat (10:20 p.m EST Kamis), 15 Februari 2013.
Ledakan asteroid menghasilkan kekuatan setara 20 bom atom dan terpecah
menjadi puing-puing di ketinggian 30-50 kilometer.
Badan
antariksa NASA mengestimasi kecepatan meteor ini 40.000 mph dan meledak
di ketinggian 12-15 mil. Ledakan meteor ini mengeluarkan energi sebesar
300-500 kilotons serta meninggalkan jejak gumpalan asap tebal sepanjang
300 mil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar