LONDON - Para peneliti dari University College London, Inggris, menemukan bahwa kombinasi antara merokok dan meminum minuman beralkohol dapat mempercepat penurunan kognitif. Hasil penemuan ini juga diterbitkan dalam British Journal of Psychiatry.
Dilansir Eureka Alert, Senin (15/7/2013), para peneliti mengungkapkan, mereka yang merokok sekaligus peminum berat dapat mengalami penurunan kemampuan kognitif lebih cepat sebesar 36 persen dibandingkan dengan mereka yang moderat (tidak dalam jumlah banyak).
Hal ini disebabkan, dampak gabungan antara merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol terhadap otak lebih besar ketimbang jumlah efek masing-masingnya. Guna melihat hal itu, tim peneliti mengamati 6.473 responden dewasa (4.635 laki-laki dan 1.883 perempuan) yang berusia antara 45-69 tahun yang telah mengonsumsi keduanya selama 10 tahun.
Di mana masing-masing responden ditanyakan tentang konsumsi rokok dan minuman beralkohol untuk dilakukan pengujian fungsi kognitif mereka, termasuk penalaran verbal, matematika, memori verbal jangka pendek, dan kefasihan lisan yang dinilai sebanyak tiga kali selama 10 tahun.
Hasilnya, tim peneliti menemukan bahwa perokok sekaligus peminum alkohol berat mengalami penurunan kemampuan otak sebesar 36 persen lebih cepat ketimbang mereka yang meminum tetapi tidak merokok. Hal ini dikarenakan, jumlah unit alkohol yang dikonsumsi meningkat drastis.
Dilansir Eureka Alert, Senin (15/7/2013), para peneliti mengungkapkan, mereka yang merokok sekaligus peminum berat dapat mengalami penurunan kemampuan kognitif lebih cepat sebesar 36 persen dibandingkan dengan mereka yang moderat (tidak dalam jumlah banyak).
Hal ini disebabkan, dampak gabungan antara merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol terhadap otak lebih besar ketimbang jumlah efek masing-masingnya. Guna melihat hal itu, tim peneliti mengamati 6.473 responden dewasa (4.635 laki-laki dan 1.883 perempuan) yang berusia antara 45-69 tahun yang telah mengonsumsi keduanya selama 10 tahun.
Di mana masing-masing responden ditanyakan tentang konsumsi rokok dan minuman beralkohol untuk dilakukan pengujian fungsi kognitif mereka, termasuk penalaran verbal, matematika, memori verbal jangka pendek, dan kefasihan lisan yang dinilai sebanyak tiga kali selama 10 tahun.
Hasilnya, tim peneliti menemukan bahwa perokok sekaligus peminum alkohol berat mengalami penurunan kemampuan otak sebesar 36 persen lebih cepat ketimbang mereka yang meminum tetapi tidak merokok. Hal ini dikarenakan, jumlah unit alkohol yang dikonsumsi meningkat drastis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar