CALIFORNIA – Ahli astronomi dari University of
California di Amerika Serikat (AS) mengatakan, Bumi ternyata pernah
memiliki dua Bulan. Satu ukurannya lebih kecil dan hanya berumur
beberapa jutaan tahun, sebelum akhirnya hancur karena bertabrakan dengan
Bulan yang ada saat ini.
Teori
ini dikemukakan oleh seorang Profesor bernama Erik Asphaug yang akan
memaparkan lebih detilnya dalam konferensi tentang bulan pada September
mendatang di Royal Society, California, AS.
“Bulan kedua hanya
berlangsung selama beberapa tahun sebelum bertabrakan dengan Bulan yang
kita lihat selama ini. Bulan kedua itu mengorbit pada Bumi dengan kecepatan dan jarak yang sama,” ungkap Profesor Asphaug.
“Peristiwa
tabrakannya Bulan kedua itu disebabkan karena kuatnya gravitasi dari
Bulan yang kita lihat untuk menariknya hingga bersatu,” lanjutnya,
seperti dikutip dari Telegraph, Senin (8/7/2013).
Dalam
pernyataannya ke harian Sunday Times, ia memaparkan bahwa Bulan yang
saat ini nampak di langit malam merupakan gabungan dari sisa-sisa hasil
tabrakan dengan Bulan kedua milik Bumi yang berukuran lebih kecil. Bulan
kedua itu disinyalir memiliki ukuran sepertigabelas dari Bulan asli.
Diduga,
Bumi dan Bulan terbentuk pada 30-130 tahun setelah kelahiran tata surya
yakni pada 4,6 miliar tahun yang lalu. Bahkan para ilmuwan dari Harvard
mengemukakan teori yang menyebutkan, Bulan pernah menjadi bagian dari
Bumi sebelum akhirnya bertabrakan dengan benda luar angkasa lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar