CALIFORNIA - Ilmuwan menemukan semburan misterius dari
gelombang radio yang terdeteksi di Bumi. Gelombang radio aneh itu
diyakini berasal dari luar angkasa yang lokasinya berada di jarak miliaran tahun cahaya dari Bumi.
Dilansir Scienceagogo,
Jumat (5/7/2013), tim astronom internasional melaporkan temuannya dalam
jurnal Science. Mereka menjelaskan bahwa karakteristik semburan atau
ledakan radio ini berasal dari sumber yang lokasinya berada di jarak
miliaran tahun cahaya.
"Sebuah ledakan tunggal dari emisi radio
yang tidak diketahui asal-usulnya terdeteksi di luar galaksi kita sekira
enam tahun yang lalu. Namun, tidak ada satupun yang yakin apa itu atau
bahkan jika itu benar-benar nyata," ungkap anggota tim Dan Thornton dari
University of Manchester.
Ia mengatakan, tim ilmuwan telah
menghabiskan empat tahun terakhir untuk mencari informasi lebih detail
mengenai ledakan radio berdurasi pendek tersebut. Laporan ilmuwan
berusaha menjelaskan sedikitnya empat semburan radio dan sekaligus
membuktikan bahwa semburan tersebut memang nyata.
"Semburan radio
terakhir hanya beberapa milidetik dan yang terjauh yang kita terdeteksi
adalah 11 miliar tahun cahaya jauhnya," sambung Dan. Ilmuwan percaya
bahwa temuan ini menunjukkan beberapa peristiwa ekstrem yang melibatkan
sejumlah besar massa atau energi sebagai sumber dari semburan radio.
Matthew
Bailes dari Swinburne University of Technology (Australia) berpikir
asal-usul semburan ledakan ini kemungkinan berasal dari bintang-bintang
neutron magnetik yang dikenal sebagai magnetar. "Magnetar dapat
menyemburkan tenaga lebih dari hitungan milidetik ketimbang Matahari kita dalam 300 ribu tahun dan (magnetar ini) merupakan kandidat utama untuk ledakan," terang Matthew.
Para
peneliti mengatakan, temuan ini akan membantu menjelaskan sifat-sifat
luar angkasa antara Bumi dan area semburan terjadi. Ben Stappers dari
Manchester University mengungkapkan bahwa astronom masih belum
sepenuhnya yakin apa yang membuat ruang atau jarak di antara galaksi.
"Kami
akan dapat menggunakan semburan radio ini untuk memahami lebih lanjut
tentang beberapa hal yang hilang di alam semesta. Kami sekarang mulai
mencari semburan tersebut secara real time," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar